Ini Tantangan Kapolri Baru Menurut Fadli Zon

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Jenderal Badrodin Haiti
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon, mengucapkan selamat kepada Kapolri baru, Jenderal Tito Karnavian. Tito hari ini, Rabu, 13 Juli 2016, resmi menjabat Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang sudah masuk usia pensiun.

"Selamat kepada Kapolri baru, Pak Jenderal Tito. Banyak pekerjaan yang perlu dibenahi," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta.

Menurut Fadli, sudah banyak prestasi kepolisian saat ini. Tapi masih banyak juga yang perlu dibenahi, misalnya terkait masalah kriminalitas yang semakin meningkat. Selain itu, terorisme juga menjadi masalah serius yang harus ditangani Polri.

"Saya kira ini masalah-masalah yang ke depan. Mungkin kalau tingkat ekonomi kita membaik, kriminalitas akan rendah. Tapi kalau ekonomi kita memburuk, maka kriminalitas makin tinggi," kata Fadli.

Ia memprediksi perekonomian Indonesia tidak akan lebih baik dari sebelumnya. Sehingga, Indonesia juga akan menghadapi tantangan ekonomi yang berat.

Persoalan ekonomi ini akan berhubungan dengan tingkat keamanan, yang dikhawatirkan makin terganggu.

"Kriminalitas bisa tinggi. Di sinilah tantangan Kapolri baru. Tapi saya yakin, dengan koordinasi dan konsolidasi dari seluruh jajaran Polri ini akan memberikan kendali secara vertikal," ujar Fadli.

Adapun soal Tito yang saat ini masih rangkap jabatan sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Fadli berharap dalam waktu singkat jabatan tersebut harus sudah dipegang orang lain.

Presiden Joko Widodo secara resmi telah melantik dan mengambil sumpah terhadap Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Kapolri di Istana Negara pada Rabu, 13 Juli 2016.

Tito diangkat melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 48 tahun 2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kapolri.

“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini, baik langsung maupun tidak langsung, dengan dalih apaupun, tidak memberi atau meyanggupi akan memberikan sesuatu kepada siapapun juga, karena saya akan setia kepada negara. Bahwa saya akan memegang rahasia, sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan,” ujar Tito.