Kemendagri Kebut Rekam Data E-KTP, di Mal hingga Event
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengakui hingga kini pihaknya terus mengerahkan sumber daya semaksimal mungkin dalam pelaksanaan rekam data e-KTP. Berbagai hal telah dilakukan untuk memberi kesempatan bagi masyarakat yang belum merekam data e-KTP.
"Inisiatif kami bahwa ternyata mengandalkan daerah baik dari sumber daya dan lain-lain. Sehingga setiap event, kami juga akan buka loket di mal, sekolah, apa saja untuk menggunakan blangko dari pusat," kata Tjahjo di Gedung Joeang 45, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Oktober 2017.
Tjahjo mengatakan, untuk mengikuti rekam data e-KTP tersebut, masyarakat minimal perlu menunjukkan surat domisili yang ada. Dia juga mengaku, masih ada beberapa masalah yang ditemui seperti mereka yang belum sempat merekam data maupun mereka yang tinggal di luar negeri.
"Karena ternyata dari 500 sekian daerah, masih 20 persen yang mau door to door. Makanya upaya kami untuk memaksimalkannya. Datanya ada 261 juta, NIK juga ada," ujarnya.
Selain itu masih dijumpai masyarakat yang memiliki e-KTP ganda dan datanya belum direkam ulang. Pihak Kemendagri terus mencoba melakukan berbagai langkah penyelesaian.
"Jangan sampai seperti DKI kemarin pas hari coblosan dia datang, padahal belum rekam data. Blangko sudah kita sebar ke semua daerah ada 7,8 juta. Kami memang menyimpan satu juta blagko di pusat jadi manfaatkan event yang ada. Kalau ada acara kita buka stand," kata dia lagi.
Hingga kini daerah yang penduduk terdaftarnya relatif belum banyak merekam data e-KTP antara lain Sumatera Utara selain beberapa daerah perbatasan seperti Nusa Tenggara Timur.
"Kalimantan Utara bagus. Jawa paling besar karena Jawa ini meliputi hampir 60 juta penduduk. Mudah-mudahan dengan model seperti di TMII tadi pagi setiap ada event, mudah-mudahan bisa menyerap data," kata Tjahjo. (one)