Demokrat Tolak Wacana Calon Tunggal di Pilpres 2019

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reza Fajri

VIVA – Wacana isu calon tunggal di pemilihan presiden 2019 sempat mencuat dan menjadi perdebatan. Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Syarif Hasan, menyebut wacana calon tunggal pada pilpres 2019 akan membuat kualitas demokrasi menurun.

"Sebenarnya calon tunggal itu tidak melanggar undang-undang. Tetapi saya melihat kalau calon tunggal itu kualitas demokrasinya berkurang, karena rakyat tidak memiliki pilihan," kata Syarif di gedung DPR, Jakarta, Senin, 12 Maret 2018.

Syarif menegaskan, untuk menghasilkan kualitas demokrasi yang baik perlu dua atau tiga calon presiden dalam pemilu. Partai politik harus menghadirkan banyak calon karena pemilu adalah pesta demokrasi milik rakyat.

"Karena proses demokrasi ini kan hajatannya rakyat, sehingga rakyat harus diberi beberapa alternatif. Kalau hanya satu saya melihat itu penurunan kualitas demokrasi. Rakyat terpaksa memilih," tuturnya.

Menurutnya, dengan minimal dua capres maka rakyat bisa melihat dan mempelajari visi misi yang ditawarkan. "Sehingga rakyat bisa menjatuhkan pilihannya dengan tepat," ujarnya.

Ia menambahkan, hasil pilpres dengan calon tunggal juga akan berdampak pada menurunnya kinerja DPR. Hal ini dikhawatirkan berpotensi semua partai otomatis akan menjadi bagian dari pemenang atau akan berhadapan dengan pemenang.

"Jadi mungkin proses check and balance akan menurun, karena semua fraksi parpol mendukung calon tunggal. Proses demokrasi akan menurun dalam hal implementasi pengawasan," tuturnya. (ase)