Loyalis Amien Rais Desak Bentuk PAN Reformasi, Zulkifli Hasan Bereaksi

Ketum Zulkifli Hasan dan eks Ketum PAN Hatta Rajasa (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jojon

VIVA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menilai penolakan segelintir kader terhadapnya untuk kembali merupakan hal biasa. Dia menganggap, usul dan desakan kader daerah agar dibentuk sempalan organisasi yakni PAN Reformasi adalah sebagai risiko demokrasi.

Persaingan antara dirinya dan kandidat lain tak dipungkiri memunculkan dampak kekecewaan sejumlah pihak.

"Begini ya risiko demokrasi itu ya memang begitu keras. Karena ada pilihan. PAN itu pilih demokrasi. Makanya keras ada persaingan," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 11 Maret 2020.

Bagi dia, dinamika politik seperti ini akan dilalui. Ia mengingat momen persaingannya dengan Hatta Rajasa pada Kongres PAN 2015 dengan selisih hanya enam suara. Namun, saat kongres di Kendari Sulawesi Tenggara, Hatta malah justru mendukungnya. 

"Memang ini risikonya. Ada ramai, karena ada pertandingan. Bayangin saja dulu bedanya enam suara sekarang agak banyak 106 (suara). Tapi, itu lah demokrasi yang kami pilih. Pertarungan," kata dia.

Dia pun bilang, penyusunan kepengurusan nanti akan merangkul kubu-kubu yang menjadi pesaingnya saat Kongres. Seperti diketahui, pendiri PAN Amien Rais, saat Kongres terakhir mendukung Mulfachri Harahap yang menjadi pesaing Zulkifli.

Belakangan, Ketua DPW PAN Sulawesi Barat, Muhammad Asri Anas, baru saja menemui Amien Rais. Ia mengklaim, 158 DPW (pengurus Provinsi) dan DPD (pengurus Kab/Kota) mendesak Amien membentuk PAN Reformasi. 

Usulan itu disampaikan lantaran keterpilihan Zulkifli penuh kejanggalan seperti yang dituarakan Amien sebelumnya.