Ketua Fraksi Demokrat Luncurkan 4 Buku

Priyo Budi Santoso (Golkar) dan Jafar Hafsah (Demokrat)
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVAnews - Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah meluncurkan buku "Mewujudkan Indonesia Berdaulat Pangan" hari ini. Menurut dia, buku itu memuat ide, gagasan, dan pemikirannya sebagai pimpinan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membidangi pertanian.

"Kumpulan tulisan dalam buku ini diwarnai pemikiran yang kental dan mendalam bahwa pertanian merupakan sumber penghidupan berjuta-juta rakyat Indonesia," kata dia di Gedung Serba Guna Kompleks DPR, Kalibata, Jakarta, Kamis 17 Februari 2011.

Menurut dia, pertanian juga merupakan penyedia bahan pangan nasional dan bahan baku industri serta potensi perekonomian nasional yang berbasis sumber daya domestik. Sebab itu, posisi pangan menjadi sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional.

"Dapat dikatakan pangan merupakan ibu dari seluruh sektor," katanya. "Sehingga membangun pertanian menjadi wajib hukumnya."

Jafar memaparkan, Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, terlalu riskan menggantungkan kecukupan pangannya melalui ketersediaan di pasar internasional.

Menurut dia, pangan merupakan harga diri, harkat, dan martabat bangsa. Karena itu, tidak boleh berspekulasi. "Keinginan yang kuat untuk mewujudkan kedaulatan pangan harus diejawantahkan secara nyata melalui swasembada berbagai komoditas pangan strategis seperti beras, jagung, kedelai, daging, ikan, gula, dan garam," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Jafar juga meluncurkan bukunya bertajuk "Politik Untuk Kesejahteraan Rakyat."

Buku kedua ini menghimpun gagasan, konsep, dan praktik politiknya sejak bergabung dengan Partai Demokrat pada 2005. "Sejak hijrah meninggalkan jabatan eselon I di Kementerian Pertanian sebagai dirjen Bina Produksi Tanaman dan Pangan serta menjadi ketua Bidang Kehutanan, Pertanian, dan Perikanan Kelautan DPP Demokrat 2005-2010, secara praksis, pengayaan pengalaman sebagai politisi bertambah secara akseleratif," katanya.

Menurut dia, berpolitik untuk semakin mendekatkan diri dengan rakyat. Sebab itu, segala kiprah harus senantiasa memiliki keberpihakan yang kuat dan faedah bagi kemaslahatan masyarakat serta memenuhi akuntabilitas publik.

"Prinsip dan perilaku ini tidak boleh dimaknai sekadar tanggung jawab formal politisi, lebih substantif dari itu menjadi tanggung jawab moral sebagai bagian yang inheren dalam diri seorang politisi," ujarnya.

Rupanya, Jafar juga suka menuangkan idenya dalam bait-bait puisi. Dia meluncurkan juga kumpulan puisinya dalam buku Senandung Alam. "Isinya tentang berbagai bencana alam yang menerpa mulai dari Aceh, Nias, Mentawai hingga Merapi," katanya. "Selain itu berisikan tentang politik dan potret kehidupan yang coba saya representasikan sebagai kegelisahan dalam bahasa seni."

Satu lagi buku yang diluncurkan malam ini berjudul "Cara Sukses Menulis." (art)