Bertemu SBY, JK Nostalgia Masa Lalu
- ANTARA/Ali Anwar
VIVA.co.id – Wakil Presiden, mengatakan berbahagia setelah sekian tahun tidak bertemu dengan Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat ini menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Tidak terasa Pak SBY, setelah 12 tahun lalu, sejak pertama kali saya menginjak tempat ini," kata JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, di kediaman SBY, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 13 Juni 2016.
JK mengenang malam pada 12 tahun lalu itu, dia danmenyusun Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu. Saat itu, JK mendampingi Presiden SBY sebagai Wakil Presiden masa jabatan 2004-2009.
"Alhamdulillah kita mengalami masa-masa yang baik. Perjuangan bersama-sama. Kalau sekarang ini saya lanjut lagi, setelah istirahat lima tahun, menikmati hidup. Sekarang tidak menikmati lagi karena banyak diatur-atur. Dulu sempat mengatur diri sendiri, sekarang kita diatur lagi," ungkap JK.
Politikus senior Partai Golkar ini memaparkan, pengalaman yang panjang mereka berdua akan sangat baik bila disatukan kembali saat ini. Hal ini penting untuk menghadapi semua masalah yang dihadapi pemerintahan saat ini.
"Kalau belajar ya belajar dulu baru diuji. Kalau pengalaman, diuji dulu baru diajar. Kita sudah diuji, mari ujian itu kita sumbangkan untuk mengatasi berbagai hal," paparnya.
JK menambahkan, dia baru saja berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo untuk menampung berbagai masukan menghadapi masalah saat ini. Masukan itu dijadikan bagian mencari solusi terbaik bagi bangsa.
"Pengalaman Pak SBY selama 10 tahun tentu merupakan modal yang baik untuk diberikan kepada kita semua. Kemarin saya mendengarkan saran bapak, saya ucapkan terima kasih. Justru sebagai ketua Parpol tanpa memberikan kritikan dan dorongan bukan ketua Parpol. Saya berterima kasih atas saran bapak," tegas JK.
Dalam acara buka puasa ini hadir beberapa mantan pejabat dan menteri KIB Jilid I. Mereka yang hadir di antaranya mantan Menpora Adhyaksa Dault, mantan Kapolri Jenderal Pol Purn Timur Pradopo, mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara EE Mangindaan, mantan Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, dan mantan Menko Kesra Aburizal Bakrie.