PKB Sesalkan Konsep Latihan Bela Negara yang Belum Jelas

Peserta program Bela Negara berlatih menggunakan senjata api di Rumpin, Bogor, beberapa waktu silam.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding, menilai seharusnya pelatihan bela negara terhadap FPI oleh TNI adalah hal yang wajar dilakukan. Asalkan mengikuti aturan yang jelas dan tidak mengedepankan pelatihan bernuansa militer. Apalagi, kata dia, jika kegiatan itu nantinya akan bisa mendidik kelompok intoleran menjadi menghargai kemajemukan.  

"Syaratnya diklat bela negara lebih menekankan kepada memahami Pancasila, kebinekaan dan pemahaman agama yang rahmatan lil'alamin," kata Abdul Kadir Karding di Senayan, Rabu 11 Januari 2017.

Untuk itu, menurut dia, kesan militeristik pelatihan bela negara dengan berbagai atributnya harus diminimalisasi. Pelaksanaan bela negara melalui pendidikan dan pelatihan juga harus melibatkan kelompok yang beragam.

"Tidak boleh satu kelompok ormas saja," ujarnya.

Namun demikian, menurutnya program bela negara juga harus ditopang dengan landasan hukum yang jelas. Pasalnya, tanpa aturan yang jelas akan bisa menimbulkan kontroversi. Selain itu pemerintah juga harus memastikan kegiatan bela negara bukan untuk melahirkan organisasi-organisasi paramiliter.

"Harus diatur melalui peraturan atau regulasi setingkat undang undang. Tidak adanya landasan hukum yang lebih detail, konsep dan tujuan membuat program bela negara menjadi tak jelas," kata Karding.

(ren)