Rano Karno: Isu PKI Paling Menyakitkan Buat Saya
- VIVA.co.id/Purna Karyanto Musafirian
VIVA.co.id - Rano Karno kembali terjun dalam kontestasi Pilkada Banten pada 2017 ini. Dia maju sebagai calon gubernur dan berpasangan dengan Embay Mulya Syarif.
Pemeran Si Doel dalam sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" itu pun mengakui persaingan memperebutkan kursi gubernur seringkali berlangsung panas. Bahkan, sering kali melebihi batas fair play. Misalnya adanya kampanye hitam yang mengarah kepadanya.
"Ada. Saya berasa kok. Bahkan dia bilang saya itu PKI, ayah saya itu orang PKI," kata Rano mengungkap fitnah yang dia alami, saat ditemui VIVA.co.id di Serang, Banten, belum lama ini.
Rano yang pernah memerankan tokoh Galih dalam suatu film remaja "Gita Cinta dari SMA" yang populer pada tahun 1979 itu mengaku tidak tahu dari mana penuduhnya itu bisa mengatakan demikian. Tapi, dia tak bisa membantah efek yang dia rasakan atas tuduhan tersebut.
"Dan itu luar biasa lho," ujarnya.
Namun, Rano berusaha tetap santai. Meskipun orang-orang di sekitarnya mendesaknya mengambil langkah hukum, dia menolaknya.
"Orang bilang, bang jangan diam aja. Aduin, laporin, proses hukum. Saya katakan, biarin aja, ngapain sih, habis-habisin energi saja. Masyarakat tahu kok siapa saya," tuturnya.
Dia memang belum sampai melaporkan ke Bawaslu atau polisi. Dia masih sebatas memikirkannya.
"Karena ini kan isu yang dimainkan di media sosial, walaupun media sosial itu bisa menjadi bukti, tapi kita masih biarkan itu," katanya.
Pria kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1960 ini menambahkan bahwa tudingan seperti itu sudah lama mengarah padanya. Tapi belakangan ini semakin masif.
"Ya saya lihat mereka makin panik. Dan segala macam cara lah yang mereka pakai. Tapi itu isu yang paling menyakitkan buat saya."
Dalam kontestasi Pilkada Banten, Rano dan Embay diusung tiga partai politik, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Nasdem. Sedangkan, pesaingnya adalah Wahidin Halim-Andika Hazrumy yang diusung Partai Golkar, Hanura, PKB, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Gerindra. (ase)