Pertumbuhan Ekonomi 2024 Dipatok 5,7 Persen, Suharso: Butuh Investasi Rp 7.374 Triliun

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Periode terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi RI pada di kisaran 5,3 persen hingga 5,7 persen. Untuk mencapai target itu, dibutuhkan investasi sebesar Rp 7.138 triliun-Rp 7.374 triliun.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, untuk sumber investasi tersebut diantaranya berasal dari Pemerintah, BUMN, masyarakat atau swasta.

"Untuk mencapai target sasaran ekonomi tahun 2024, dibutuhkan investasi sebesar Rp 7.138 triliun hingga Rp 7.374 triliun yang bersumber dari investasi Pemerintah, BUMN, dan masyarakat swasta," ujar Suharso dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 Kamis, 6 April 2023.

Suharso menjelaskan, dari total kebutuhan investasi itu diharapkan investasi yang berasal dari masyarakat di angka Rp 6.358 triliun hingga Rp 6.493 triliun. "Dari total kebutuhan investasi ini diharapkan  investasi berasal dari masyarakat atau swasta sekitar hampir 90 persen," jelasnya.

Sedangkan untuk investasi yang berasal dari Pemerintah diharapkan ada di angka Rp 369,4 triliun hingga Rp 447,8 triliun. Dan BUMN di Rp 411,4 triliun hingga Rp 433,3 triliun. "Sementara investasi Pemerintah dan BUMN diperkirakan akan berkontribusi sekitar 5 persen hingga 6 persen," terangnya.

Presiden Jokowi didampingi Pj Gubernur DKI Heru Budi kunjungi Pasar Tanah Abang.

Photo :
  • Pemprov DKI Jakarta

Suharso menjelaskan, pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 terdapat 119 proyek prioritas BUMN dengan total investasi sebesar Rp 290,51 triliun. Kemudian terdapat 89 proyek prioritas swasta dengan perkiraan nilai investasi Rp 1.229,4 triliun yang mendukung prioritas pembangunan nasional.

"Proyek-proyek prioritas ini tersebar di berbagai wilayah baik di kawasan barat maupun timur Indonesia," kata dia.

Diketahui,  kondisi ekonomi global termasuk Indonesia pada 2024, diproyeksi akan lebih baik dibandingkan tahun 2023. Pemerintah memperkirakan ekonomi RI pada 2024 akan tumbuh di kisaran 5,3-5,7 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, meski ekonomi global diproyeksi akan cerah. Pemerintah akan mengurangi proyeksi tersebut, sebab beberapa lembaga itu kerap melakukan revisi. 

"Menurut lembaga-lembaga internasional kondisi ekonomi tahun 2024 secara global lebih baik sedikit. Namun, kita harus sedikit mendiscount juga karena proyeksinya terus direvisi," kata Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 Kamis, 6 April 2023. 

"Seperti tahun 2023 diprediksi tahun lalu bulan Oktober, nanti Januari ini mereka akan merevisi. April minggu depan akan ada muncul lagi atau geser di pertengahan tahun, nanti pada September, Oktober ada revisi keempat," jelasnya. 

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pada tahun 2024 Pemerintah memperkirakan ekonomi RI akan tumbuh di angka 5,3-5,7 persen. Kemudian untuk inflasi diperkirakan akan kembali menurun ke level 1,5-3,5 persen. Nilai tukar rupiah juga diprediksi akan terjaga stabil di Rp 14.800-Rp 15.400.
 
Sementara itu, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun di 6,5 persen hingga 7,4 persen. Serta harga minyak diperkirakan antara 7,5 persen hingga 8,5 persen.

"Kemarin saya rapat dengan Pak Bahlil, Menteri ESDM, dan SKK Migas seperti itu. Tapi anda semuanya tahu dua hari lalu OPEC tiba-tiba mengumumkan potong produksi 1 juta barel, karena tadi asumsinya terjadi resesi," imbuhnya.