Makan Siang Gratis Masuk RAPBN 2024, Airlangga: Itu Kan Namanya Amplop Anggaran

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023. (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan istilah amplop anggaran. Hal itu diungkapkannya saat ditanya tentang program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran yang masuk dalam pembahasan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Airlangga mengatakan, maksud dari amplop anggaran yakni dibacanya kembali lebih detail program itu akan masuk ke dalam pos-pos anggaran mana saja.

"Itu kan namanya envelop (program makan siang gratis). Amplop, amplop anggaran kan harus dibaca detailnya lagi, dalamnya isinya apa," ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Adapun terkait dengan alasan Pemerintah tidak mengkaji program-program yang dimiliki oleh paslon lainnya di Sidang Kabinet Paripurna, dia tidak mau membahas lebih jauh.

"Enggak pakai anggaran," ucapnya.

Rp 15.000 per Anak di Luar Susu

Sebagaimana diketahui, Program unggulan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yakni makan siang gratis, akan masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Nantinya per anak akan menerima jatah makan siang Rp 15.000.

Hal ini disampiakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dia mengatakan, jatah makan siang Rp 15.000 per anak ini di luar susu gratis.

"Per anak kira-kira Rp 15.000 (makan siang). Ini di luar susu," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 26 Fenruari 2024.

Airlangga mengatakan, dari anggaran Rp 15.000 per anak ini, nantinya menu makan siang dilepaskan ke daerah masing-masing. Artinya, daerah bebas menentukan pilihan jenis makan siangnya.

"Menunya nanti dilepaskan ke daerah masing-masing daerah, kita tidak menyeragamkan. Merata di seluruh Indonesia Rp 15.000," terangnya.