Apesnya Arema: Rekrut Pemain dan Pelatih Baru, Eh Liga 1 Ditunda

Pelatih Arema FC, Carlos Carvalho de Oliveira (tengah)
Sumber :
  • Media Officer Arema FC

VIVA – arema">Arema FC jadi salah satu klub yang kena prank proyek restart Liga 1 musim 2020. Sedianya dilaksanakan mulai 1 Oktober 2020, proyek restart Liga 1 malah molor sampai batas waktu yang tak ditentukan.

Penyebabnya karena izin dari kepolisian tak keluar. Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, menyatakan alasan utama pihaknya menangguhkan izin adalah karena angka dari orang yang terinfeksi virus corona COVID-19 tinggi dalam sebulan terakhir.

Lalu, Argo menyatakan pihaknya ingin fokus dalam operasi yustisi menertibkan gaya hidup bermasyarakat.

Namun, saat Liga 1 ditunda, ironisnya rangkaian Pilkada tanpa mengindahkan protokol kesehatan terjadi. Seperti di Sidoarjo, yang dalam pengundian nomor urut, ada orang-orang berkerumun dan tak sesuai dengan protokol kesehatan.

Terkait Liga 1, sebenarnya sudah ada protokol di mana laga dilaksanakan tanpa penonton dan seluruh klub sepakat menaatinya.

"Pintu luar kan digembok, tak ada yang bisa berkumpul. Jadi, apa yang ditakutkan. Mudah-mudahan, dengan komunikasi, masalah bisa selesai," jelas General Manager Arema, Ruddy Widodo, Selasa 29 September 2020.

Arema salah satu korban prank paling telak pasca pengumuman penundaan Liga 1. Sebab, mereka baru saja merekrut pelatih baru, Carlos Oliveira, dan pemain asing, Caio Ruan. Keduanya kebetulan dari Brasil.

Merekrut pemain dan pelatih baru, beban keuangan Arema tentunya bertambah berat. Dan, pertanggung jawaban ke sponsor yang bikin Arema bingung, menyusul ditundanya Liga 1. Tentu, mereka kecewa dengan penundaan tersebut.

"Tanggung jawab klub banyak juga. Kalau ditunda, dampaknya apakah kecil? Justru, sangat besar. Bagaimana tanggung jawab kami ke sponsor, lalu pemain yang punya anak, istri, dan lainnya. Mohon dipertimbangkan karena dampaknya. Kalau hanya sekedar takut terbentuk klaster baru, kan sudah jelas ada kesepakatan. Kalau penonton datang, bubar tak masalah," tegas Ruddy.