AC Milan dalam Masalah karena Nafsu Gila Pengusaha China

Presiden baru AC Milan, Yonghong Li (tengah)
Sumber :
  • REUTERS

VIVA – AC Milan sedang dalam masalah. Penyelidikan Badan Pengendali Keuangan Klub UEFA (CFCB) menemukan ada kejanggalan dalam hal keuangan mereka.

Melihat hal itu, CFCB mengajukan proses lanjutan ke Dewan Pengadilan. Di sana akan dibuktikan apakah Milan benar-benar melakukan pelanggaran Financial Fair Play (FFP).

Jika terbukti, Milan akan terkena sanksi. Mulai dari larangan transfer pemain, sampai terdiskualifikasi dari Liga Europa musim depan.

Berita ini sebenarnya tidaklah terlalu mengejutkan bagi publik Italia. Sebab, dari beberapa waktu lalu sudah diberitakan bila pemilik Milan, Yonghong Li, tidak bisa membayar utang tepat waktu.

Li datang ke Milan dengan membawa uang banyak, yakni 300 juta euro (Rp5 triliun). Suporter melihatnya sebagai awal kebangkitan Rossoneri.

Akan tetapi, belakangan baru diketahui jika uang tersebut merupakan modal pinjaman. Nafsu gila Li untuk membangun Milan sebagai tim raksasa membuatnya nekat.

Dikutip dari Football Italia, sedianya pada Oktober 2018 utang yang diambil dari lembaga keuangan Amerika Serikat itu akan lunas. Namun, tidak ada tanda-tanda baiknya hingga sekarang.

Li yang memproyeksikan Milan akan menghasilkan banyak uang ternyata meleset. Kurangnya pemasukan di musim ini membuat dia kesulitan untuk membayar utang dan bunga kepada kreditur.

Surat kabar Italia yang fokus pada keuangan, Il Sole 24 Ore, menyebut jika Li berupaya untuk menegosiasikan tenggat waktu pembayaran utang. Tetapi, itu tak kunjung menemui kata sepakat.

Cara lain yang ditempuh pengusaha asal China itu adalah dengan menjual saham Milan ke pihak ketiga. Lagi-lagi sulit baginya menemui investor yang mau percaya.

Faktor-faktor inilah yang membuat CFCB merasa Milan sedang dalam masalah. Mereka menilai utang yang ada tidak bakal terlunasi sesuai tenggat.

"Setelah memeriksa dengan teliti terhadap semua dokumen dan penjelasan yang diberikan klub, CFCB menganggap bahwa Milan tidak memungkinkan untuk menyelesaikan perjanjian," demikian pernyataan CFCB.

Kini Milan tinggal memiliki waktu sekira satu bulan untuk menyusun pembelaan di Dewan Pengadilan CFCB. Jika tidak berhasil membela diri, hukuman FFP akan mereka terima. (one)