Tips Penting Bedakan Magic Mushroom dan Jamur Layak Konsumsi

Ilustrasi jamur
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Jangan sembarangan langsung mengonsumsi jamur yang ditemukan di alam liar. Bisa jadi jamur-jamur tersebut mengandung racun atau senyawa halusinogen. Dari segi morfologi, tidak mudah untuk membedakan jamur konsumsi dan jamur yang beracun.

"Orang awam harus tahu, secara morfologi yang jamur beracun bentuknya hampir mirip. Sangat perlu kehatian-hatian menentukan bedanya," ujar peneliti Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi, LIPI, Atik Retnowati ditemui di Gedung LIPI, Jakarta, Senin 6 November 2017.

Setelah melihat perbedaan dari segi morfologi, Atik menjelaskan, uji terakhir untuk kepastian jenisnya dengan uji DNA di laboratorium.

Belakangan, yang menjadi sorotan adalah jamur jenis Psilocybe. Jenis ini mengandung senyawa psilocybin dan psilocin, yang menyebabkan pengonsumsinya seakan berhalusinasi atau mabuk. Di beberapa daerah dikenal dengan Magic Mushroom.

Psilocybe dikenal juga dengan jamur tahi sapi karena umumnya media tumbuhnya banyak di temukan di kotoran hewan.

Jenis Psilocybe yang paling terkenal memabukkan adalah P.cubensis. Tapi, jenis ini tidak ditemukan di Indonesia.

Keberadaan P.cubensis ada di Meksiko, Kuba, Central Amerika, sedangkan untuk di Asia di antaranya ada di India, Thailand, Vietnam dan Kamboja. Sementara di Indonesia, kata Atik, ada tujuh jenis Psilocybe, dari 116 jenis Psilocybe di dunia.

"Meksiko paling banyak 44 jenis," kata Atik.

Dari tujuh jenis Psilocybe di Indonesia, dua jenis sudah diidentifikasi mengandung senyawa psikoaktif, yaitu P.subaeruginacens dan P.aeruginromaculans.

"Cara membedakan fisiknya, akan berubah menjadi kebiruan kalau dilukai tudungnya, ini karena mengandung senyawa psilocybin dan psilocin," jelas Atik.

Pada umumnya secara morfologi warna tudung buah jamur Psilocybe berwarna coklat. Selain pada kotoran hewan, Psilocybe juga bisa hidup di lumut, ranting, daun, kayu yang busuk.

Namun, Atik menegaskan, susah untuk membedakan antara Psilocybe dengan jamur konsumsi jika sudah diolah. Perlu uji laboratorium untuk memastikan jenisnya.