Fjord Barry Arm berada di area prima akresi, yakni lempeng tektonik memaksa batuan sedimen bertabrakan dan akhirnya bergabung di pantai Selatan di Alaska.
Sementara itu Barry Arm yang berpotensi besar untuk longsor karena berada di daerah gletser yang curam dan telah menipis selama beberapa waktu terakhir. Selain itu di sana juga batuan dasarnya juga telah retak.
Menurut laporan, lereng bergerak menuju Fjord sejauh 180 meter antara 2009 dan 2015. Setelah itu gerakannya melambat selama beberapa tahun terakhir. Dari pengamatan ilmiah yang dilakukan mulai Juni dan Juli 2020, gerakan di lereng Barry Arm hanya beberapa sentimeter saja.
Kendati potensi mega tsunami masih ada, namun lebih rendah saat 2009 dan 2015. Dengan potensi mengalami tsunami besar, maka Divisi Survei Geologi dan Geofisika Departemen Sumber Daya Alam (SDA) Alaska langsung mengeluarkan peringatan untuk masyarakat yang tinggal di sana.