Konten Self Harm di Instagram dan Pinterest Picu Menelan Korban

Molly Russell.
Sumber :
  • Theguardian.com

VIVA Tekno – Meta dan Pinterest meminta maaf atas kematian remaja berumur 14 tahun di Inggris. Temuan terakhir dari kematian ini diduga sebagai buntut dari banyaknya konten menyakiti diri sendiri yang beredar di dua platform tersebut dan disaksikan oleh korban.

Kedua eksekutif dari dua perusahaan sosial media ini mengaku kematian remaja bernama Molly Russel itu karena terpapar materi yang seharusnya tidak bisa dia lihat, dan meminta maaf atas kegagalan tersebut, mengutip dari situs 9to5mac, Minggu, 2 Oktober 2022.

Elizabeth Lagone selaku head of health and wellbeing policy Meta meengaku, kematian Molly ini tidak terlepas dari tontonannya terhadap postingan yang melanggar kebijakan kontennya.

Hal senada juga dilontarkan oleh Eksekutif Senior Pinterest yang juga meminta maaf atas platform mereka yang menampilkan konten yang tidak pantas dan mengakui bahwa platform tersebut tidak aman bagi anak-anak seumuran Molly.

Kematian anak 14 tahun itu setelah dirinya menonton konten menyiksa diri sendiri dalam jumlah yang banyak di Instagram dan Pinterest.

Enam bulan sebelum kematiannya, terhitung ia menyukai lebih dari 11 ribu postingan Instagram dan mengakses Pinterest untuk melihat materi serupa lebih dari 15.000 kali dalam periode yang sama.

Laporan sebelumnya mengatakan bahwa Russell melakukan bunuh diri, tetapi pemeriksaan sejauh ini mengatakan bahwa masih tidak aman untuk menyimpulkan bahwa niatnya adalah untuk bunuh diri, melainkan hanya bermaksud untuk menyakiti diri sendiri.

Nantinya, eksekutif dari kedua perusahaan itu perlu untuk menghadiri pemeriksaan resmi sekaligus memberikan bukti. Keduanya mengakui bahwa Russell terkena konten yang seharusnya tidak ditonton olehnya.

Sorotan ihwal dampak jaringan sosial terhadap kesehatan mental remaja memang tengah marak sejak akhir tahun lalu. Laporan internal Instagram menyimpulkan bahwa itu berbahaya bagi sebanyak 20 persen gadis remaja yang menggunakan aplikasi tersebut. Bahkan, hingga sampai-sampai meningkatkan risiko bunuh diri.

Lebih dalam, Meta mengatakan bahwa laporan itu hanya menyoroti skenario terburuk, tetapi perusahaan kemudian saat ini tengah menjeda proyek Instagram untuk Anak-anak dan berjanji untuk membuat aplikasi menjadi lebih aman untuk remaja.