Twitter Uji Coba Fitur 'Mention'

Logo Twitter.
Sumber :
  • Balkaninsight.com

VIVA Tekno – Twitter dikabarkan tengah menguji fitur yang dapat membuat pengguna mengatur siapa yang dapat menyebutnya melalui sebuah cuitan.

Laporan ini pertama kali disampaikan oleh peneliti aplikasi, Jane Manchun Wong melalui cuitan pada akun Twitter-nya. Dalam cuitan tersebut, ia sekaligus juga membagikan tangkapan layar pengaturan Twitter nantinya perihal fitur tersebut.

Apabila pengguna mengizinkan orang-orang untuk menyebut pengguna dalam cuitan, maka akan terdapat dua opsi yakni, semuanya dapat menyebutnya atau hanya pengguna yang diikuti saja yang mampu melakukannya.

Atau pengguna juga dapat secara keseluruhan tidak mengizinkan pengguna lain untuk menyebutnya dalam cuitan.

Perancang privasi Twitter, Dominic Camozzi mengonfirmasi bahwa fitur tersebut sedang dalam pengerjaan di tweet yang sekarang dihapus, dan tengah meminta umpan balik dari komunitas.

Tentu pembaharuan ini merupakan perubahan yang sangat baru dalam platform. Apabila telah diterapkan, tidak sembarang orang dapat menyebut orang yang tidak ia kenal dalam cuitannya.

Artinya, fitur ini juga berpotensi untuk mengurangi potensi cyberbullying maupun kampanye kekerasan terhadap penggunanya.

Sebagai informasi, ini bukanlah kali pertama Twitter membatasi penggunanya dalam berinteraksi dengan pengguna lainnya pada platform.

Pada 2020, mereka juga pernah meluncurkan fitur yang memungkinkan penggunanya membatasi siapa yang dapat membalas tweet hanya kepada orang yang diikuti atau orang yang disebutkan dalam cuitan.

Selain itu, teranyar, fitur Twitter Circle juga memungkinkan pengguna menjadikannya hanya grup tertentu dari  orang dapat melihat cuitan tertentu.

Sebelumnya, Twitter juga dikabarkan tengah mempertimbangkan bagaimana pengguna platform berinteraksi dengan tagar atau hashtag.

Ke depannya, tagar Bermerek yang memiliki ikon khusus akan tetap tersedia. Tagar khusus ini hanya ditawarkan kepada merek yang membayarnya, mirip dengan mekanisme iklan.

Dengan kata lain, Twitter mungkin menyadari bahwa menjaga hashtag eksklusif untuk konten berbayar akan menghasilkan lebih banyak uang untuk platform.

Memang, tagar memegang peranan penting di platform Twitter, contohnya, Apple sendiri kerap menggunakan tagar untuk mempromosikan acara mereka sebelumnya.

Artinya, apabila perubahan ini benar akan terjadi, maka pengguna tidak dapat lagi menekan suatu tagar untuk secara otomatis mencari cuitan lainnya yang berkaitan dengan topik tersebut.

Kendati begitu, menanggapi kabar tersebut, Juru Bicara Twitter mengatakan bahwasanya, perusahaan tersebut baru saja menguji fitur ini pada sebagian kecil pengguna pada versi website dan belum berniat untuk melenyapkan fungsi tagar secara permanen.