Ada Flash Sale Properti Besar-besaran di Harpropnas 2018

Tim 99.co di seremoni Harpropnas 2018
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Misrohatun

VIVA – Perhelatan akbar untuk pertama kalinya di dunia properti sudah dimulai sejak Minggu, 9 September 2018 yang mereka sebut sebagai Hari Properti Nasional 2018 atau Harpropnas 2018. 

Event ini diinisiasi PT Ninety Nine Dot Co (99.co), dan akan berakhir pada Senin, 17 September. Dalam event ini perusahaan mengklaim masyarakat bisa menghemat hingga puluhan juta. 

"Kami begitu excited karena ini adalah event pertama yang kita adakan. Konsumen akan mendapat diskon besar-besaran dari puluhan developer ternama di Indonesia," ujar Chief Executive Officer 99.co, Darius Cheung dalam acara Hari Properti Nasional 2018, Jakarta, Senin, 10 September 2018.

Country Manager 99.co, Irvan Ariesdhana mengklaim, hari pertama traffic mereka mengalami peningkatan drastis. Sebelumnya per hari mereka hanya mendapat 45 ribu, adanya event ini bertambah menjadi 48 ribu. 

"Ini lebih baik dari hari biasa. Customer penasaran ada apa di Harpropnas 2018, jadi traffic ramai diisi customer lama dan baru. Tahun pertama ini kita berharap bisa tunjukkan ke developer bahwa online campaign bisa kasih hasil yang lebih baik," ujarnya dalam kesempatan yang sama. 

Sebanyak 21 developer terkemuka turut bergabung dalam menjual produk propertinya. Sedangkan untuk proyeknya ada 43, melonjak dari target yang diperkirakan di angka 20. Properti yang ditawarkan mulai dari Rp130 juta sampai Rp6 miliar. 

"Target visit selama periode campaign itu tembus 1 juta. Mungkin bisa tercapai pada hari ketujuh sampai delapan, tepat pada weekend. Kalau beli properti kan enggak instan, mungkin kemarin mereka baru lihat-lihat dulu," ujarnya lagi. 

Event ini juga diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi antara developer dengan customer secara online. Irvan juga menyebut, tidak semua pengembang dapat ter-cover di acara ini karena terbatasnya persiapan mereka. 

"Kita terbatas karena prepare enggak sampai dua bulan. Murni karena belum bisa menjangkau se-Indonesia. Karena lebih untuk kepentingan monitoring, jadi kita batasi dulu. Bukan hanya transaksi, kita mau observe terjadi transaksi atau tidak," ujarnya. 

Layaknya transaksi pada Hari Belanja Nasional (Harbolnas) yang terus naik setiap tahunnya, mereka juga berharap Harpropnas dapat dikenal masyarakat pada tahun keempat. Jika sudah tereduksi, transaksi yang diharapkan bisa menembus 10-20 persen dari total per tahunnya.