Listrik Padam Kok Banyak Ikan Koi Mati, Catat 7 Hal Penting Ini

Ikan koi
Sumber :
  • Instagram/@bodhi_rocks

VIVA – Listrik mati pada beberapa daerah di Jawa pada Minggu 4 Agustus 2019 berdampak pada aktivitas warga. Mulai dari transaksi sampai pemesanan ojek daring terkendala. 

Listrik mati ternyata membuat banyak pehobi ikan koi gusar dan kecewa. Sebab, akibat listrik padam selama 7-9 jam, banyak ikan koi yang mati. Salah satu yang mengeluh dengan kejadian ini adalah sejarawan JJ Rizal. 

Dalam cuitannya di akun Twitter, JJ Rizal mengeluh ke PLN, dampak dari listrik mati lama kemarin membuat 43 ekor ikan koi miliknya mati. 

Ahli ikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Haryono menjelaskan, ikan koi merupakan ikan yang butuh oksigen yang tinggi. Makanya listrik mati bisa berisiko membuat iklan koi mati. Semakin lama listrik mati, ikan tersebut akan makin berisiko cepat mati. 

Berikut beberapa fakta seputar ikan koi sebagaimana dijelaskan Haryono kepada VIVA.co.id, Senin 5 Agustus 2019 

Butuh oksigen tinggi

Haryono menjelaskan ikan koi satu famili dengan ikan mas. Kedua ikan ini merupakan jenis ikan yang butuh oksigen yang banyak atau tinggi. Ikan mas saja, kata dia, perlu dipelihara dalam media air yang sirkulasinya tinggi. 

"Ikan koi ini butuh oksigen yang cukup, lain dengan ikan gurame, ikan sepat, ikan nila. Ketiga ikan jenis itu kan punya toleransi dengan oksigen yang rendah," jelas peneliti yang merupakan doktor Pengelolaan Sumber Daya Perairan Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat. 

Kepadatan kolam

Kepadatan ruang habitat ikan koi sangat menentukan. Kalau ikan koi hidup dalam kolam sempit, maka perlu difusi oksigen yang lebih tinggi. 

Semakin tidak padat habitat ikan koi, maka ikan ini makin leluasa mendapatkan oksigen. Sebaliknya makin padat, maka ikan koi makin butuh oksigen.

Genset

Bagi para pembidudaya ikan koi, mereka menyiapkan genset untuk jaga-jaga bila listrik padam. Sedangkan bagi kalangan penghobi ikan koi, sebagian tak menyediakan genset sebab bukan peruntukan dan kebutuhan usaha.

Penghobi mengandalkan listrik untuk menciptakan pasokan oksigen dalam kolam habitat ikan koi. 

"Ikan koi ini butuh oksigen tinggi, makanya kalau kejadian kemarin (listrik padam Jawa) pasti banyak yang mati. Makanya para pembudidaya itu mereka perlu genset," katanya. 

Satu jam saja

Ikan koi punya ambang batas untuk hidup tanpa pasokan listrik. Haryono mengatakan, tanpa listrik, ikan koi setidaknya punya bertahan hidup sampai satu jam saja. 

Secara prinsip, makin lama listrik mati maka makin minim peluang hidup. Selain itu tergantung dengan kepadatan di dalam kolam habitat ikan koi. 

Aliran air

Aliran air dibutuhkan dalam habitat ikan koi untuk membentuk oksigen. Haryono mengatakan, semakin deras air maka makin membuat ikan koi bertahan. 

Sebab aliran air berfungsi mendifusi atau memasukkan oksigen ke dalam air. 

5 ppm

Untuk menciptakan oksigen tinggi dalam air, setidaknya pastikan oksigen yang terlarut dalam air yakni di atas 5 ppm.

Ikan air tawar biasanya hidup dalam ruang air yang kadar oksigen terlarutnya 4 ppm. Pada kondisi ini ikan koi bisa hidup tapi kurang optimal. Sebaiknya oksigen yang terlarut paling tidak 6-7 ppm. Sebab kurang dari 5 ppm bisa hidup cuma bertahan saja.  

"Kurang dari 4 ppm riskan sekali, ada batasnya ya, yaitu di atas 5 ppm," jelas Haryono. 

Pakai aerator

Kebanyakan pehobi ikan koi memasukkan hewan ini ke dalam kolam taman yang tidak terdapat aliran air yang masuk. Pehobi ikan koi biasanya cuma memompa air saja. 

Kondisi kolam taman berbeda dengan kolam pada budidaya ikan koi, yang mana tersedia peta inlet dan outlet sehingga air mengalir terus. 

Dalam keadaan listrik mati, pehobi yang tak punya cadangan genset sebaiknya menggunakan aerator berbaterai. Sediakan setidaknya 3 atau 4 unit aerator untuk jaga-jaga.

"Kalau memang tak pakai genset, pakai aerator karena itu memang harus ada. Supaya terjadi difusi oksigen. Kalau tidak ada, maka otomatis akan kolaps," jelas Haryono. (ali)