Angkatan Darat Bikin Tank Masa Depan, Ringan tapi Mematikan

Ilustrasi tank.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS/US Army) tengah membangun tank tempur lapis baja masa depan yang ringan tapi mematikan. Tank ini dirancang agar mudah bermanuver semabri menahan serangan musuh, termasuk memiliki perlindungan yang setara atau lebih baik dari Tank M1 Abrams yang beratnya mencapai 70 ton.

Tank baru ini termasuk ke dalam program Next-Generation Combat Vehicle (NGCV), yakni sebuah platform tempur terbaru yang sedang dikembangkan oleh layanan untuk perang masa depan. Tujuannya agar mampu berekspedisi, ringan, cepat, menggunakan kecerdasan buatan (AI), berpotensi tak berawak, sangat mematikan, dan dapat terus-menerus dipakai.

Tak hanya tank, program ini juga melibatkan pembangunan kapal induk dan kendaraan robot terbaru yang terhubung bersamaan sebagai satu-kesatuan dari strategi manuver taktis terpadu.

"Akan ada kebutuhan untuk kendaraan lapis baja di masa depan. Kami sedang mencari cara meningkatkan teknologi yang tersedia di bidang pengembangan metalurgi supaya menjadi ringan dan lincah," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal Joseph Martin, seperti dikutip dari Fox News, Jumat, 6 Maret 2020.

Pada kesempatan yang sama, Insinyur Material dari Pusat Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS), Brandon A. McWilliams, mengaku saat ini sedang bekerja untuk merekayasa dan membangun bagian kendaraan tempur baru yang ringan.

Tak hanya ringan tetapi juga mampu bertahan di atas braket, komponen turet senjata, serta sistem propulsi dengan menggunakan teknologi percetakan 3D. Upaya ini mencakup eksplorasi penggunaan logam ringan seperti titanium, paduan titanium dan komposit keramik atau komposit matriks-polimer.

"Titanium itu ringan dan memiliki kekuatan spesifik terhadap rasio berat. Titanium memiliki setengah dari berat logam lain yang saat ini digunakan. Dengan manufaktur tambahan, biaya dapat diturunkan dan masuk akal secara bisnis," ungkap Brandon.

Dengan sensor yang tepat untuk mendeteksi atau melenyapkan ancaman pada jarak yang lebih jauh dan perlindungan bobot yang lebih ringan, tank masa depan dan kendaraan infanteri kemungkinan mampu beroperasi pada kecepatan yang jauh lebih tinggi.