Sejarah dan Asal Usul Batik, Warisan Budaya Indonesia yang Mendunia

Ilustrasi Membuat Baju Batik
Sumber :
  • Batik Concept

VIVA – Batik adalah seni kuno mengecat kain yang memiliki akar dalam budaya beragam di seluruh dunia, tetapi paling sering diidentifikasi dengan Indonesia.

Nah, VIVA kali ini akan membawa kamu menjelajahi sejarah dan asal usul batik yang memukau dan menjadi bagian penting dari warisan budaya yang dilansir dari berbagai sumber:

Ilustrasi pakaian batik.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Dody Handoko

Asal Usul Batik

Dilansir batikguild, Senin, 2 Oktober 2023, sejarah Batik Indonesia terkait erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, lalu berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Keberadaan kegiatan Batik tertua berasal dari Ponorogo yang masih bernama Wengker sebelum abad ke 7, Kerajaan di Jawa Tengah belajar batik dari Ponorogo.

Karena itu, batik-batik Ponorogo agak mirip dengan batik yang beredar di Jawa Tengah, hanya saja batik ponorogo batik yang dihasilkan rata-rata berwarna hitam pekat atau biasa disebut batik irengan karena yang dekat dengan unsur-unsur magis, sehinggga dikembangkan oleh kerajaan - kearjaan di Jawa Tengah.

Di kerajaan Majapahit, Bangsawan Wengker menempati keraton ri Wengker dekat istana Wilwatikta Majapahit, Sehingga pengaruh batik Wengker dikembangkan pula oleh Kerajaan.

Pada abad 15 di desa Mirah, Joko Lancur anak dari lurah Golan memasuki rumah lurah Mirah ketika mencari Ayam Jagonya, terlihat Dewi Amirah sedang membatik.

Eksistensi Batik Ponorogo hingga abad 20 merupakan surga bagi para pembatik, karena produksi batik di Ponorogo melampaui industri batik di Jawa Tengah maupun Yogyakarta yang kemudian diambil oleh pengepul batik dari Surakarta, Yogyakarta dan Pekalongan, selain itu upah pembatik di Ponorogo tertinggi di Pulau Jawa.

Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya. Kesenian batik secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.

Teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di Afrika Barat seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Ilustrasi Membatik

Photo :
  • ist

Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920. Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu.

Awalnya kegiatan membatik hanya terbatas dalam keraton saja dan batik dihasilkan untuk pakaian raja dan keluarga pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak dari pembesar tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula di tempatnya masing-masing.

Lama kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat jelata dan selanjutnya meluas sehingga menjadi pekerjaan kaum wanita rumah tangga untuk mengisi waktu luang mereka.

Bahan-bahan pewarna yang dipakai ketika membatik terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, soga, nila. Bahan sodanya dibuat dari soda abu, sedangkan garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jejak Sejarah

Ilustrasi membatik.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
  1. Awalnya di Mesir dan Timur Tengah: Sejarah mengecat kain dimulai di Mesir Kuno dan Timur Tengah sekitar 2.000 tahun yang lalu. Praktik ini kemudian menyebar ke wilayah Asia, termasuk India.
  2. Pulau Jawa, Indonesia: Batik pertama kali muncul di pulau Jawa pada abad ke-6 atau ke-7 Masehi. Jawa dikenal dengan desain batiknya yang khas dan indah. Pada masa itu, batik digunakan sebagai pakaian untuk keluarga kerajaan dan kelas atas.
  3. Pengaruh Hindu-Buddha: Batik di Jawa memiliki pengaruh kuat dari agama Hindu dan Buddha yang berkembang di sana pada masa itu. Motif dan desain batik sering mencerminkan nilai-nilai spiritual dan kosmologi.
  4. Era Kolonial: Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, batik menjadi komoditas perdagangan penting. Motif-motif yang lebih sederhana digunakan untuk memenuhi permintaan pasar Eropa.
  5. Pengakuan UNESCO: Pada tahun 2009, UNESCO mengakui batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.

Proses Pembuatan Batik:

Pembuatan batik melibatkan proses yang rumit yang mencakup malam (lilin), mewarnai, dan menghilangkan malam untuk menghasilkan pola yang indah dan unik.

Batik adalah salah satu seni yang paling dihargai di Indonesia dan di seluruh dunia. Ini adalah ekspresi seni dan budaya yang kaya serta menjadi cerminan sejarah, kepercayaan, dan keindahan alam. Melalui generasi, tradisi batik telah terus berkembang dan tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia.