Keunikan Tenun Gedog Asli Tuban

Desainer Indonesia Wignyo Rahadi .
Sumber :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan

VIVA.co.id – Kerajinan menenun di daerah Tuban, Jawa Timur, telah berkembang sejak lama. Salah satu tenun yang paling dikenal adalah tenun gedog.

Kualitas tenun ini terlihat dari mutu bahan, motif, pewarnaan, hiasan serta proses kreatifnya. Setiap proses produksi dimulai dari pemintalan kapas menjadi benang, menenun, membatik dan pewarnaan.

Motif gedog yang biasa dipakai kain tenun ini, antara lain burung lokcan, panji serong, panji konang, kembang randu, kembang waluh, melati selangsang, satriyan, kijing miring dan gangeng. Ada pula hiasan motif seperti tumbuhan, binatang dengan titik-titik, garis, dan garis lengkung menyerupai salur-salur.

Menurut pencinta tenun sekaligus desainer Wignyo Rahadi, tenun tersebut dinamai gedog lantaran dalam proses menenunnya mengeluarkan bunyi seperti dog-dog. Tenun ini juga memakai pewarnaan alami dalam pembuatannya.

"Disebut tenun gedog karena alat penenun yang dipakai mengeluarkan bunyi dog-dog. Tenun Tuban sangat menarik dan dominan dengan pewarnaan alam," ujar Wignyo kepada VIVA.co.id.

Dia menuturkan bahwa proses pewarnaan dengan warna alam lebih rumit dibandingkan pewarnaan sintetis. Adapun tenun gedog, dominan berwarna lembut dan tidak begitu terang.

Sementara untuk proses pengerjaannya membutuhkan waktu cukup lama sekitar satu bulan. Tekstur kain tenunnya sedikit kaku, keras, dan kuat dengan serat benang yang cukup tebal.

"Kain tenun gedog lebih banyak bermain dengan warna lembut dan tidak terlalu terang, seperti cokelat muda dan tua, abu-abu dan hijau. Tekstur kainnya sedikit kaku, keras dan kuat," ucapnya.

Rumah kecil tapi berdesain modern juga natural? Contek saja gayanya! Hanya di Interio, program VIVA.co.id yang membahas properti bergaya unik.