Bukan Cuma Cupang, Ikan Discus Juga Jadi Peliharaan Mahal Harga Jutaan

Ikan Discus
Sumber :
  • YouTube Lucky Hakim Channel

VIVA – Memelihara ikan hias belakangan ini tengah menjadi tren di kalangan masyarakat. Sebut saja ikan cupang, yang kembali menjadi hits untuk dipelihara dan bahkan nilai jualnya terbilang fantastis. Tapi bukan cuma ikan cupang saja, ikan kini juga banyak digemari oleh para pemilik hobi pemelihara ikan hias.

Pelihara ikan discus juga diketahui tengah hits di kalangan masyarakat tanah air saat ini. Ikan discus sendiri sudah sangat populer di kalangan pecinta ikan hias.

Ikan yang memiliki nama latin Symphysodon ini merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari sungai Amazon, Brazil. Ikan hias ini banyak disukai karena penampakannya yang cantik penuh warna-warni.

Dalam chanel YouTube, Lucky Hakim, salah satu peternak ikan hias dari Lively Aquarium, Denny Angga Sasmita mengatakan, ikan hias ini memiliki varian lebih dari 28 jenis. Namun beberapa jenis varian yang umum antara lain basic blue, solid blue, solitred, hingga pattern.

Tidak hanya itu saja, dijelaskannya ikan yang dijual di tempatnya itu bahkan bisa bernilai fantastis. Dia menyebut pernah menjual ikan discus hingga mencapai Rp17 juta.

"Paling murah ukuran 2 inci itu Rp90 ribu, yang mahal relatif ada Rp17 juta jenis leopard snake skin ukuran 5-6 inci warna biru spotted. Mahal karena bentuknya hampir sempurna," jelas dia.

Soal perawatan ikan discus ini bisa dibilang gampang-gampang susah. Mengingat sejumlah orang yang memilihara termasuk Lucky sering menemukan ikan peliharaannya mati. Lalu bagaimana perawatan ikan ini?

Pakan Ikan

Denny menjelaskan pakan ikan discus ini bisa diberikan jenis cacing beku, cacing sutra, pelet, hingga burger (olahan khusus jantung sapi).

"Kalau diberi cacing beku saja tidak masalah, tapi kalau mau timbul warna untuk pertumbuhan bisa pakai pelet, nanti bisa oranye. Kalau burger nanti bisa jadi merah," jelas dia.

Jenis Air

Dia menjelaskan untuk jenis air yang untuk pemeliharaan bisa menggunakan PH asam atau basa. Dia menjelaskan yang penting air yang digunakan harus bersih.

"Ikan hidup di air otomatis harus bagus mesti siap, perlakukan air yang ditampung seperti ada ikan makanya ganti air 25 persen 50 persen, 100 persen ikan nyaman aja," jelas Denny.

Pemeliharaan

Untuk pemeliharaan ikan ini ada aturannya. Salah satunya, jangan langsung masukkan ikan yang baru dibeli bersama dengan ikan lainnya. Dijelaskannya faktor ikan menjadi mati salah satunya terkait dengan lalu lintas ikan baru.

"Untuk ikan tiap tempat ada bibit penyakit ikan kita punya antibodi ikan baru bawa penyakit baru atau masih lemah dan antibodi lain, tiap tempat bibit penyakitnya lain makanya beli ikan baru wajib karantina minimal 14 hari di akuarium beda," kata Denny lagi.

Frekuensi pemberian makan

Dijelaskan Denny untuk memberikan pakan ikan disarankan dalam jumlah porsi yang sedikit namun dalam frekuensi pemberian yang banyak. "Sedikit porsinya tapi sering jaraknya 3 jam 4 jam," jelas dia.