Laser, Cara Efektif Minim Sayatan Atasi Nyeri Pinggang

Ilustrasi Ruang Operasi.
Sumber :
  • Pixabay/ Sasint

VIVA – Semakin berusia lanjut, potensi untuk alami nyeri pinggang akibat Herniated Nucleus Pulposus (HNP) juga meningkat. Tak sedikit para pasien yang kesulitan untuk mencari cara mengobatinya.

Dikutip dari rilis Klinik Nyeri dan Tulang Belakang, Jakarta, Terdapat berbagai modalitas terapi untuk kasus herniated nucleus pulposus. Dalam kondisi awal dokter mungkin akan melakukan terapi konservatif seperti pemberian obat-obatan serta melakukan terapi fisik, termasuk di dalamnya mengurangi faktor risiko, seperti obesitas. 

"Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computed Tomography Scan (CT-scan), merupakan modalitas diagnosis HNP yang baik untuk saat ini. Meski demikian herniasi bantalan sendi dalam banyak kasus juga tidak menimbulkan gejala," jelas spesialis bedah saraf, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS.

Cara lainnya yang bisa lebih efektif yaitu melalui pembedahan seperti laminektomi atau bedah minimally invasive seperti Percutaneous Endoskopi Lumbar Disectomy (PELD) dan Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD). Teknologi laser telah banyak digunakan dalam dunia kedokteran, termasuk digunakan untuk mengatasi masalah saraf terjepit akibat penonjolan bantalan sendi tulang belakang, atau dikenal sebagai laser disektomi.

Perlu dipahami, keuntungan PELD maupun PLDD, dibandingkan dengan prosedur operasi laminektomi diantaranya sayatan atau luka bekas operasi yang minimal dan recovery paska tindakan cepat.

"Tindakan laser disektomi/ PLDD dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar, baik otot, ligamen maupun struktur tulang belakang. Laser ini bekerja dengan cara pencairan atau penguapan bantal sendi yang diharapkan mampu mengurangi volume bantalan sendi serta menghilangkan penekanan saraf tulang belakang yang menyebakan terjadinya nyeri," kata dia.

Dikatakan oleh dr. Mahdian, perubahan kecil volume inti atau tengah bantalan sendi tulang belakang akan mengembalikan benjolan bantalan sendi masuk kembali sehingga tampak seperti bantalan sendi normal. Dari beberapa penelitian yang dilakukan tingkat efektivitas penggunaan laser untuk mengatasi masalah saraf terjepit bisa mencapai 85 persen.