Dibanding Susu, Konsumsi Soda dan Minuman Manis di Indonesia Tinggi

Ilustrasi minuman ringan atau minuman bersoda.
Sumber :
  • Pixabay/ PDPics

VIVA – Produk susu merupakan salah satu minuman yang memberikan manfaat kesehatan dan kelezatan. Sayangnya, konsumsi susu di Indonesia masih terbilang rendah.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian RI, konsumsi susu masyarakat Indonesia terbilang rendah atau kisaran 11,09 liter per kapita per tahun dibandingkan sejumlah negara di ASEAN sekira 20 liter per kapita per tahun. Hal ini disertai dengan angka konsumsi minuman manis mengandung gula yang cukup tinggi.

"Konsumsi minuman soda dan manis cukup tinggi. Padahal, mengonsumsi susu khususnya sumber probiotik harus diubah menjadi kebiasaan agar menyehatkan sistem pencernaan," ujar Global CEO of Mengniu, Jeffrey Lu Minfang, dalam peresmian Pabrik YoyiC di Cikarang, Jawa Barat, Kamis 29 November 2018.

Menurut Jeffrey, untuk mengedukasi masyarakat dalam mengubah kebiasaan mengonsumsi produk susu dibutuhkan dua hal. Pertama, masyarakat harus memahami manfaat baik dari produk susu tersebut.

"Produk susu seperti probiotik dalam yogurt menjadi sumber baik dalam memenuhi nutrisi untuk kebutuhan tubuh dan otak. Sosialisasikan manfaatnya ini melalui media sosial serta pesan masyarakat," kata dia.

Selain itu, Jeffrey menerangkan bahwa harga produk susu yang dicantumkan oleh produsen harus terjangkau. Serta, memiliki berbagai varian rasa yang memang disukai oleh masyarakat Indonesia.

"Sudah kami riset, masyarakat Indonesia itu suka dengan varian rasa buah leci, mangga, blueberi dan strawberi. Maka, kami sediakan varian rasa tersebut dari produk yogurt YoyiC," jelasnya.