HIV Bukan Berarti AIDS, Ini Bedanya

PMI kampanye peduli AIDS.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Sejak tahun 1988, setiap tahunnya 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia untuk meningkatkan kepeduliaan masyarakat internasional terhadap penyakit mematikan dan mereka yang menderita penyakit ini.

Namun, masih banyak orang yang hingga kini belum bisa membedakan antara HIV dan AIDS. Itu karena sering kali HIV/AIDS tertulis dan disebut sebagai satu istilah. Padahal HIV dan AIDS mempunyai arti yang berbeda.

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yang merupakan virus yang dapat menyebabkan AIDS. Jika Anda terinfeksi HIV, Anda akan dikatakan sebagai HIV+ atau HIV positif.

"HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, yang mana adalah pertahanan tubuh terhadap penyakit. Jika sistem kekebalan tubuh seseorang telah dirusak oleh virus, maka akan mengembangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Ini berarti mereka akan mendapatkan infeksi dan penyakit yang mana tubuh mereka biasanya bisa melawan," demikian dikutip dari mhahs.org.au.

Infeksi yang menyerang di saat kekebalan tubuh menurun itu dikenal dengan infeksi opportunistik. Contohnya adalah Tuberkulosis (TB), jamur, Pneumocystis pneumonia (PCP) dan sebagainya.

"Kondisi di mana infeksi opportunistik menyerang tubuh ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) inilah yang disebut dengan nama AIDS," seperti dikutip dari odhaberhaksehat.org.

Perlu digarisbawahi bahwa didiagnosis menderita HIV bukan berarti seseorang memiliki AIDS atau mereka akan meninggal. Perawatan akan memperlambat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh sehingga orang dengan HIV dapat tetap dalam kondisi baik dan sehat. Treatment atau perawatan terbaik bagi ODHA adalah dengan menggunakan ARV.

Ya, sudah ada obat untuk mereka yang menderita HIV. Obat ini wajib dikonsumsi setiap hari selama seumur hidup agar mereka tidak menderita AIDS. Dengan minum obat tersebut, penderita HIV bisa tetap hidup sehat dan bahkan hamil, punya anak dan menyusui dengan aman.