Idap Corona, Pria Punya Risiko Kematian Lebih Tinggi Dibanding Wanita

Ilustrasi termometer/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Jika sebelumnya dikatakan, orang berusia lanjut atau lansia lebih rentan tertular COVID-19, maka ada studi baru yang cukup mencengangkan. Ya, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti China, mengungkapkan bahwa pria memiliki risiko kematian lebih tinggi dibanding wanita jika tertular virus corona. 

Dilansir Boldsky, studi ini dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CCDC). Studi ini melibatkan 72.314 orang yang didiagnosis dengan COVID-19 di provinsi Hubei, China pada 11 Februari 2020. Dari jumlah tersebut, 44.672 kasus (61,8 persen) dikonfirmasi positif, 16.186 kasus (22,4 persen) diduga, 10.567 kasus (14,6 persen) didiagnosis secara klinis, dan 889 kasus (1,2 persen) tidak menunjukkan gejala.

Di antara 44.672 kasus, mayoritas individu termasuk dalam kelompok usia 30 hingga 69 tahun, dengan sebagian besar dari mereka adalah laki-laki (51,4 persen) dan total 1.023 kematian telah terjadi dengan tingkat kematian keseluruhan 2,3 persen. Sebagian besar pasien melaporkan paparan terkait COVID-19 dan diklasifikasikan dengan gejala ringan.

Data CCDC juga menunjukkan bahwa orang yang berusia di atas 80 tahun memiliki tingkat fatalitas kasus tertinggi sebesar 14,8 persen. Pasien laki-laki menyumbang 22.981 (51,4 persen) dari total kasus yang dikonfirmasi, sementara pasien perempuan menyumbang 21.691 (48,6 persen) dari total kasus yang dikonfirmasi dengan tingkat kematian masing-masing 2,8 persen dan 1,7 persen.

Penelitian lebih lanjut melaporkan, orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi. Orang dengan penyakit kardiovaskular melaporkan tingkat kematian 10,5 persen, pasien diabetes 7,3 persen dan orang dengan penyakit pernapasan kronis, hipertensi dan kanker, memiliki tingkat kematian masing-masing 6,3 persen, 6,0 persen dan 5,6 persen. Sedangkan pasien tanpa masalah kesehatan memiliki tingkat kematian 0,9 persen.

Hasil analisis studi memberikan informasi penting baru kepada masyarakat global tentang pandemi ini dan bertujuan untuk mengidentifikasi metode pengobatan dan cara pencegahan yang efektif, yang meliputi pengembangan obat dan vaksin. 

Sejauh ini, menurut laporan WHO, sebanyak 334.981 dikonfirmasi positif terjangkit virus ini, sedangkan angka kematian mencapai 14.652 orang. Untuk itu, cara terbaik untuk memutus penyebaran COVID-19 adalah dengan melakukan physical atau social distancing dan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun.