Seberapa Efektif Penggunaan Masker Kain Cegah Penyebaran Corona?

Wanita Eropa pakai masker, ilustrasi cegah virus corona.
Sumber :
  • Unsplash/Dimitri Karastelev

VIVA – Masker kain belakangan ini menjadi incaran masyarakat setelah terjadinya kelangkaan masker bedah di pasaran akibat wabah corona, COVID-19. Masker ini menjadi alternatif masyarakat untuk digunakan ketika berada di tempat-tempat umum sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona. 

Tetapi seberapa ampuhkah penggunaan masker kain tersebut? Dalam konferensi pers Protokol Pemakaian Masker yang disiarkan langsung secara streaming oleh BNPB,  Dokter spesialis paru RS Umum Pusat (RSUP) Persahabatan,  dr Erlina Burhan, Sp.P(K),M.Sc, pH.D, menjelaskan bahwa masker kain ini bisa dipakai masyarakat yang sehat ketika berada di tempat umum. 

"Bisa dipakai oleh masyarakat yang sehat ketika berada di tempat umun, tapi juga harus jaga jarak aman 1-2 meter," kata dia, Rabu 1 April 2020. 

Dia menjelaskan, soal efektivitas dari masker ini tidak sebaik masker bedah yang saat ini langka di pasaran. Masker kain ini kata Erlina hanya dapat memproteksi dari partikel percikan (droplet) dalam ukuran besar. 

"Masker kain ini perlindungan dropletnya ada, tapi tidak ada perlindungan partikel aerosol airbone. Droplet batuk, bersin ukuran besar iya bisa tapi kalau dropletnya ukuran kecil tidak bisa," kata dia. 

Dia melanjutkan, efektivitas filtrasi dari masker kain ini hanya mampu menahan droplet berukuran hingga 3 mikron mencapai 10 hingga 60 persen. Namun keuntungannya masker ini dapat dipakai berulang dengan cara dicuci menggunakan detergen dan air hangat untuk membunuh virus dan bakteri yang menempel. 

"Masker kain ini tidak bisa memproteksi semua partikel. Makanya ini tidak disarankan untuk tenaga kesehatan karena alasannya 40 hingga 90 persen partikel dapat menembus masuk," kata dia. 

Erlina menjelaskan, penggunaan masker kain bisa digunakan masyarakat apabila dalam keadaan terpkasa. 

"Masker ini bisa dipakai tapi tidak seefektif masker bedah. Filtrasi rendah dibanding masker bedah," jelas dia. 

Meski begitu, Erlina juga menekankan bahwa masker bukan hanya jadi patokan untuk mencegah penyebaran virus corona. Dia menjelaskan menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, rajin mencuci tangan hingga menjaga jarak dengan tetap tinggal di rumah juga menjadi kunci penting mencegah penyebaran virus ini.