Awas, Menonton TV hingga Berendam Air Panas Bisa Rusak Sperma

Ilustrasi pria/laki-laki.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Gangguan infertilitas atau kemandulan pada pria bisa terjadi ketika pria tidak bisa menghasilkan sperma dalam jumlah yang cukup, sperma tidak memiliki kualitas yang baik atau bahkan tidak bisa menghasilkan sperma sama sekali.

Infertilitas yang dialami pada pria menjadi salah satu faktor yang bisa menghambat pasangan untuk memiliki keturunan. Namun untuk mengetahui penyebab pastinya, harus melakukan tes kesuburan.

Beberapa penyebab infertilitas pada pria secara umum antara lain, adanya gangguan tiroid, kelainan genetik, terjadi infeksi atau peradangan, kanker atau tumor, efek samping obat, dan lain sebagainya.

Namun, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, Sp.OG-KFER, mengungkap, ternyata penyebab infertilitas pada pria, 35 persennya karena faktor sperma.

"Jadi faktor sperma itu hampir sama dengan faktor sumbatan saluran telur dan endometriosis. Juga hampir sama dengan faktor penyebab gangguan pematangan sel telur," ujarnya saat webinar Embrio Normal untuk Kehamilan Sehat, yang digelar RS. Pondok Indah (RSPI), Kamis 23 September 2021.

Prof. Budi menambahkan, oleh karena itu jika pasangan berencana untuk melakukan program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF), yang pertama dicek adalah spermanya terlebih dahulu.

"Sperma normal atau tidak, kalau normal baru kita beralih ke lihat sel telurnya gimana, saluran telurnya gimana. Tapi kalau sperma dicek pertama udah gak normal, lebih cepet kita bisa langsung mengeksplorasi, jika ada sesuatu pada spermanya," kata dia.

Namun menurut Budi, mengintervensi sperma tidak mudah dilakukan, meski dengan pemberian obat-obatan sekalipun. Sebab, kualitas buruk atau gangguan pada sperma, sebagian besar disebabkan karena lifestyle atau gaya hidup yang buruk. Apa saja?

"Kebiasaan berendam di air panas, mandi sauna, nonton televisi 40 jam dalam seminggu, menggunakan pakaian dalam ketat dan seterusnya. Merokok, alkohol, itu lifestyle-lifestyle yang sangat terkait dengan masalah dengan sperma," terang Prof. Budi Wiweko.