Pentingnya Zat Besi pada Tahun Pertama Pertumbuhan Anak

Ilustrasi makanan bayi.
Sumber :
  • Pixabay/Ben_Kerckx

VIVA.co.id – Setelah memasuki usia enam bulan, bayi butuh makanan pendamping selain ASI untuk memenuhi nutrisi dan gizi yang tidak dapat lagi terpenuhi oleh ASI.

Salah satu zat gizi yang harus dipenuhi dari makanan pendamping ASI (MPASI) adalah zat besi. Zat gizi ini penting karena dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak, otaknya sedang berkembang maksimal.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Damayanti R. Syarief, Sp.A(K) mengatakan, dampak kekurangan zat besi adalah terjadinya gangguan belajar.

"Sudah anemia, IQ-nya juga menurun 10-20 poin karena kurang zat besi," kata Damayanti saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat yang membandingkan anak dari semua ras, miskin, dan kaya, menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat membuat kemampuan matematika anak menurun.

Karena itulah, zat besi penting bagi otak dan 97 persen pemenuhannya terdapat pada MPASI. Namun, dengan perkembangan teknologi yang terjadi sekarang, banyak orangtua yang memberikan MPASI berupa puree (bubur) buah atau sayuran.

Damayanti memaparkan, zat besi yang dibutuhkan anak satu hari adalah 100 gram. Sementara itu, pada satu buah pisang misalnya, hanya mengandung 0,5 mg zat besi. Itu artinya, untuk memenuhi kebutuhan 100 gram zat besi anak harus memakan 2 kg pisang dalam sehari.

"Artinya makanan tidak cukup satu jenis saja. Belum lagi sayuran mengandung antinutrien yang menjadi penghambat penyerapan zat besi," ujar Damayanti.