Masih Bergizikah Sayur Dimasak dengan Santan?

Opor ayam, salah satu menu favorit di Hari Lebaran.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aceng Mukaram

VIVA.co.id – Sayur dan buah menjadi dua jenis makanan utama, yang mampu menjaga kesehatan tubuh. Namun, olahan buah dan sayur yang terlalu berlebihan, membuat khasiat baiknya menurun.

Kesegaran buah dan sayur, membuat kualitas kandungan keduanya terjaga dengan baik. Sebab, kandungan baik dari buah dari sayur, mampu melawan radikal bebas di dalam tubuh.

"Kesegaran buah dan sayur sangat penting untuk menjaga kandungannya sebagai sumber vitamin, antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan phytochemicals, zat kimia yang hanya ditemukan dalam buah dan sayur yang berfungsi untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh seperti betacarotene, lycopene, dan juga polyphenols," ujar dokter dan mantan finalis Miss Indonesia, dr. Reisa Broto, dalam peluncuran Polytron Belleza3, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu 12 Juli 2017.

Menurut Reisa, kandungan baik dalam kesegaran sayur dan buah, dapat ditemukan jika olahan makanannya tidak terlalu berlebihan. Pada olahan sayur dengan santan, seringkali malah meminimalisasi kandungan baiknya.

“Sayuran yang diolah terlalu lama, gizinya pasti sudah berubah. Kalaupun diolah dengan santan, boleh dan sehat saja selama tidak dipanaskan berulang-ulang dan jumlahnya juga tidak berlebihan," tutur Reisa.

Selain santan, penambahan garam juga harus diperhatikan. Sayuran yang diolah dengan garam berlebihan, membuatnya menjadi kurang sehat.

"Penambahan garam yang terlalu berlebihan juga tidak dianjurkan pada sajian sayur mayur, ada batas maksimal garam dalam satu hari. Tapi, kalau dalam satu hari terlalu berlebihan garam, kompensasinya dengan asupan air mineral yang banyak," kata dia.