Mengapa Anak Autis Rentan Di-bully?

Ilustrasi anak.
Sumber :
  • Pixabay/Ambermb

VIVA.co.id – Kasus bullying yang terjadi pada penderita autisme di Universitas Gunadarma baru-baru ini sempat membuat heboh. Dalam sebuah video yang kini viral di media sosial, terlihat beberapa anak tengah mem-bully seorang anak berkebutuhan khusus.

Lantas, apa benar anak berkebutuhan khusus seperti autisme rentan mendapat bullying?

Dilansir dari laman Forbes, Senin, 17 Juli 2017, hampir dua pertiga anak autis telah mengalami bullying dalam hidup mereka. Itu diungkapkan oleh sebuah survei baru yang dilakukan Interactive Autism Network Kennedy Krieger. Survei tersebut menanyakan keluarga dengan anak autis dan non-autis mengenai pengalaman mereka dengan hal-hal berbau bullying dan intimidasi.

Masih menurut survei yang sama, anak autis juga tiga kali lebih mungkin mengalami bullying dibandingkan anak-anak neurotipikal.

Yang lebih mengganggu lagi adalah kenyataan bahwa lebih dari separuh anak-anak autis yang disurvei telah diprovokasi untuk melawan.

"Sering anak-anak mencoba untuk membuatnya (anak dengan autisme) kesal karena mereka merasa lucu saat dia marah dan menangis. Dia terlalu emosional, dan sepertinya mendapat mendapat pemicu dari ini," kata seorang ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus yang ambil bagia dalam survei tadi.

Ketika tim peneliti melihat dari kelompok anak-anak berkebutuhkan khusus, mereka menemukan bahwa anak-anak dengan sindrom Asperger sebenarnya adalah kelompok yang paling banyak mengalami bullying dan penindasan. 

Hal ini karena Asperger adalah bentuk autisme yang lebih tinggi. Para peneliti tidak yakin apa alasannya, tapi satu hipotesis mengatakan penyebabnya adalah karena orang-orang dengan Asperger umumnya sangat cerdas, namun masih dapat mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Itu yang membuat mereka menjadi sasaran bullying yang sempurna bagi pelaku.