Kualitas Sperma dan Sel Telur Buruk Penyebab Utama Keguguran

Ilustrasi kehamilan.
Sumber :
  • Pixabay/ ekseaborn0

VIVA.co.id – Stres, kerap kali dikaitkan sebagai salah satu penyebab terjadinya keguguran pada ibu hamil. Tidak salah memang, namun faktor ini bukanlah yang utama.

Meski demikian, Dr. Med. dr. Damar Prasmusinto, SpOG(K) menyatakan, stres bahkan bukan termasuk dua besar penyebab keguguran.

dr. Damar menyebutkan, kualitas kromosom yang buruk adalah penyebab keguguran nomor satu. Angkanya mencapai hampir 50 persen, sedangkan peringkat dua disebabkan oleh infeksi dan penyebab lain, termasuk stres hanya 20 persen.

"Risiko keguguran trimester pertama bisa mencapai 30 persen. Kejadiannya cukup sering dan penyebab keguguran paling banyak sebetulnya adalah kromosom, bukan stres," kata dia, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.  

Kualitas kromoson, kata dr. Damar ditentukan oleh kualitas sperma dan sel telur. Jika keduanya berkualitas buruk, sama halnya dengan kromosom. Buruk, atau tidaknya kualitas sprema dan sel telur dipengaruhi oleh asupan nutrisi calon ayah dan ibu.

"Kenapa kromosomnya tidak bagus? Karena, kualitas sperma dan sel telur juga tidak bagus. Salah satu penyebabnya adalah asupan nutrisi yang buruk, jadi sperma dan sel telur yang dihasilkan tidak berkualitas baik," jelasnya.

Seperti diketahui, kromosom adalah pembawa unsur-unsur genetika manusia yang didapat dari sel telur dan sperma. Normalnya, setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom, namun ada pula yang menerima lebih atau kurang dari itu, sehingga dapat menyebabkan kelainan pada bayi kelak hingga keguguran. (asp)