Viral Curhat Wanita Soal Janinnya yang Tiba-Tiba Hilang, Kok Bisa?

Ilustrasi janin dalam kandungan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Pengguna media sosial dikejutkan dengan cerita seorang wanita yang mengalami kejadian aneh saat hamil. Wanita itu awalnya mengisahkan bahwa janin yang dikandungnya tiba-tiba menghilang.

Selamat! Mpok Alpa Umumkan Hamil di Usia 37 Tahun

Dikutip dari akun gosip @tante.rempong.official, wanita tersebut mengungkap bahwa saat memasuki usia kandungan 4 bulan tiba-tiba perutnya mengecil. Scroll lebih lanjut ya.

“Anehnya lagi setelah usia kandungan 4 bulan tiba-tiba perutku kempes. Padahal sebelumnya waktu cek kandungan masih baik-baik aja,” cerita wanita tersebut.

Terkuak, Usia Janin Wanita Hamil di Kelapa Gading yang Tewas Dibunuh

Melihat keanehan itu, dia kemudian melakukan pemeriksaan kandungan ke dokter. Saat diperiksa oleh pihak dokter, janin yang ada di dalam kandungannya hilang.

Cerita Dokter Boyke Tangani Pasien 2 SMP yang Perawan Tapi Hamil, Kok Bisa?

Di situ aku langsung cek lagi dan dokter bilang janinku hilang. Kok bisa? Perasaan kemarin baik-baik aja kok,” tulisnya.

Wanita tersebut juga sempat menyinggung soal kejadian mistis yang dialaminya.

Emangnya ada janin yang bisa dipindahkan moms?!?,” sambungnya.

Peristiwa kehilangan janin secara tiba-tiba di kalangan masyarakat tanah air sering dikaitkan dengan fenomena mistis, dan terkadang dinilai kurang masuk akal hingga sulit untuk dijelaskan. Padahal, fenomena seperti ini ternyata sudah dibahas dalam dunia kesehatan. Jika menelisik dari sisi medis, kondisi yang terjadi pada wanita tersebut adalah kondisi pseudocyesis. 

Ilustrasi ibu hamil

Photo :
  • pixabay

Melansir laman Clevelandclinic, pseudocyesis disebut juga sebagai kehamilan palsu atau kehamilan khayalan. pseudocyesis, seseorang memiliki gejala kehamilan dan merasa hamil. Namun, tes kehamilan dan USG mengkonfirmasi bahwa mereka tidak hamil secara fisik, dan tidak ada janin yang tumbuh di rahim mereka.

Ini adalah kondisi yang langka, dan penyedia layanan kesehatan percaya bahwa faktor psikologis dan hormonal berperan dalam menyebabkannya.  Seseorang dengan pseudocyesis mungkin merasa hamil dan memiliki tanda-tanda kehamilan, tetapi berdasarkan tes kehamilan, tes darah atau USG akan menunjukkan bahwa mereka tidak hamil.

Soal penyebab pseudocyesis hingga saat ini para ahli belum mengetahui penyebab pastinya. Tetapi diyakini bahwa faktor psikologis dan hormonal dapat berkontribusi penyebab pseudocyesis. 

Ini dapat dianggap sebagai gangguan gejala somatik atau ketika seseorang memiliki gejala fisik suatu kondisi tanpa penjelasan medis apa pun. Beberapa alasan seseorang dapat mengembangkan pseudocyesis adalah keinginan kuat untuk hamil, mengalami beberapa kali keguguran, kehilangan seorang anak, infertilitas, ketakutan ekstrem untuk hamil, depresi atau kecemasan, trauma emosional hingga pelecehan seksual.

Ilustrasi janin.

Photo :
  • http://cetek.web.id/content/info-kehamilan-pendidikan-janin

Sementara itu jika menelisik dari faktor psikologis yang menyebabkan terjadinya pseudocyesis adalah terkait koneksi pikiran-tubuh bisa menjadi kuat. Beberapa penyedia layanan kesehatan percaya keinginan untuk hamil adalah penyebab paling umum dari pseudocyesis. 

Orang-orang mungkin memiliki keinginan yang kuat untuk hamil sehingga tubuh mereka membantu mereka percaya bahwa mereka hamil. Kondisi lain seperti depresi akibat infertilitas atau keguguran dapat menjadi faktor risiko kehamilan palsu.

Sementara itu, jika dilihat dari faktor hormonal  yang menyebabkan terjadinya pseudocyesis terkait dengan m kondisi medis seperti tumor rahim, menopause atau kanker dapat menyebabkan perubahan kadar hormon seseorang. 

Perubahan hormon ini dapat meniru gejala kehamilan seperti menstruasi yang tidak kunjung terjadi, kelelahan, atau penambahan berat badan. Penyedia layanan kesehatan mungkin ingin mengesampingkan kondisi medis ini sebelum mendiagnosis pseudocyesis. Keinginan yang kuat untuk hamil dapat berdampak langsung pada hormon dan menyebabkan gejala kehamilan.

Sementara itu, terkait dengan gejala pseudocyesis ini mirip dengan kehamilan yang sebenarnya karena seseorang percaya bahwa mereka hamil atau memiliki kondisi yang menyebabkan gejala kehamilan. Misalnya, beberapa orang akan melaporkan perasaan bergerak di rahim mereka.

Gejala umum lainnya dari kehamilan palsu adalah nyeri payudara, perut membesar, keterlambatan menstruasi, kenaikan berat badan, mual atau muntah di pagi hari, ngidam atau bahkan enggan makan hingga kontraksi persalinan palsu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya