Selain Berisik, Kenali Bahaya Knalpot Tanpa Konverter

Knalpot mobil.
Sumber :
  • REUTERS/Mal Langsdon

VIVA.co.id – Sistem pembuangan atau knalpot terdiri dari beberapa komponen penting seperti exhaust manifold (header), pipa, resonator, catalytic converter (katalis), tabung fleksibel, muffler, mounting dan muffler tip. Semuanya tentu punya fungsi yang telah diperhitungkan pabrikan.

Nah, yang tidak kalah pentingnya dari ragam komponen tersebut yakni, catalytic converter (CC) atau katalis yang dapat menekan dan menyaring kadar emisi gas buang, seperti karbon monoksida, Hidrokarbon dan Nitrigen oksida.

Dengan dipasangnya komponen ini pada knalpot maka gas buang mesin lebih bersih atau lebih ramah lingkungan. Maka dari itu, mobil zaman sekarang semuanya menggunakan komponen ini sejak peraturan euro diperketat di setiap negara.

Tapi, bagi pecandu balap atau segelintir orang yang menyukai suara besar, kerap catalytic converter ini dimodifikasi atau bahkan dilepaskan yang diklaim dapat menambah tenaga yang dihasilkan. Yang menjadi pertanyaan, apakah aman?

Dede Sunardji, juragan DD Auto Exhaust, mengatakan, katalis konverter ini posisinya ada di belakang exhaust manifold. Kata dia, di dalam katalis ini ada sarang tawon kecil yang fungsinya untuk menyaring emisi, kalau dicopot sebenarnya tergantung mobil.

"Catalic converter kalau dicopot tentu untuk mesin itu sendiri tidak masalah selama sensor tidak nyala," ujar Dede kepada VIVA.co.id.

Lanjut dia, ada sebagian mobil jika katalis ini dicopot sensor engine akan menyala di speedometer. Menurutnya, itu bisa berbahaya juga, pada kerusakan mesin karena tanda cek engine mesin jadi error yang berkaitan langsung dengan ECU.