Efek Pakai Bahan Bakar Campuran pada Mesin

Pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Sebagian besar pemilik kendaraan pasti menginginkan mobilnya irit dalam hal konsumsi bahan bakar. Tak cuma ramah lingkungan, mobil dengan konsumsi BBM irit juga ramah terhadap kantong si pemiliknya.

Salah satu cara yang acap dilakukan sebagian pemilik kendaraan adalah mencampur bahan bakar satu dengan lainnya. Alasannya, agar lebih irit, namun performa tetap terjaga.

Menurut Service Head PT Suzuki Indomobil Sales, Riecky Patrayudha, pada dasarnya mencampur BBM tidak disarankan pabrikan otomotif. Sebab, mempunyai efek jangka panjang terhadap performa mesin kendaraan.

"Lagi pula, kalau pun bensin (Premium) setengah Pertamax setengah, bukan jadi RON 90 atau jadi Pertalite, tidak. Karena masing-masing kandungannya berbeda, bisa jadi lebih rendah juga," kata Riecky saat ditemui VIVA.co.id di Jakarta.

Riecky menjelaskan, perbedaan oktan dan zat aditif pada tiap jenis bahan bakar dapat menurunkan kualitas bahan bakar yang lebih bagus jika bercampur di tangki bahan bakar kendaraan. Sebab, mencampur bensin hanya akan membuat aditif bahan bakar yang lebih tinggi jadi tak berfungsi secara aktif. "Bisa jadi zat aditif Pertamax-nya tergerus," ujarnya. 

Selain itu, Riecky melanjutkan, efek terhadap tangki BBM akan terasa apabila sudah menempuh jarak jauh dengan bahan bakar yang dicampur. "Sehingga akan ada kerak, efeknya itu biasanya 40 ribu kilometer atau 50 ribu kilometer bakal ada, kalau sekitaran 10 ribu kilometer tidak akan," tuturnya.

"Maka itu, bagusnya memang sesuai spesifikasi yang disarankan, misalkan RON 92, ya pakainya itu saja," kata dia. (art)