Jangan Pernah Berkata Ini pada Pengemudi Lain saat Tabrakan

Ilustrasi kecelakaan mobil.
Sumber :
  • Pixabay/PublicDomainPictures

VIVA.co.id – Rasa terkejut seringkali membuat Anda susah untuk bertindak rasional. Biasanya reaksi yang sering keluar adalah marah, apalagi jika Anda terkejut saat terlibat kecelakaan di jalan raya. Tentu sangat sulit bagi kita untuk berpikir jernih dan logis.

Namun sebenarnya pengendalian diri diperlukan di saat-saat genting seperti itu. Upayakan tak menambah masalah dengan perdebatan yang tak perlu. Seperti dilansir Mirror, Rabu 9 Agustus 2017, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan saat petaka di jalanan menimpa. 

Pertama dan paling utama, Anda harus berhenti di lokasi kecelakaan, terlepas dari seberapa parah tingkat kerusakan dan siapa yang harus disalahkan. Perhatikan tempat berhenti Anda, pastikan tak mengganggu arus lalu lintas sekitar.

Lalu komunikasilah dengan pengemudi lain yang terlibat tabrakan dengan Anda untuk saling bertukar informasi. Pada sesi ini memang situasi memanas dan emosional sangat sulit dikendalikan, namun lebih baik upayakan tetap dapat menguasai diri dan selesaikan dengan damai.

Untuk tak memperuncing suasana, hindari segala kata atau gestur tubuh yang dapat memperbesar permasalahan, ketika saling berkomunikasi. Hindari juga berkata kasar, karena itu dapat digunakan untuk melawan Anda saat mengajukan klaim kompensasi. Jangan sampai klaim justru ditolak akibat perangai atau kata-kata buruk yang Anda sampaikan.

Tetapi yang terpenting, Anda harus menghindari meminta maaf pada pengemudi lain, karena pengakuan bersalah sama halnya dengan menjustifikasi jika Anda lah penyebab kecelakaan. Jika kamu merasa kesalahan memang ada di Anda dan harus bertanggung jawab atas kecelakaan itu, sebaiknya hindari untuk mengatakan maaf.

Meski secara teknis mengatakan maaf tidak berarti Anda langsung menanggung semua kesalahan atas kecelakaan itu, tetapi akan jauh lebih baik jika Anda tak serta merta menyatakannya di tempat kejadian. Karena tentu siapa pun bakal menolak untuk disalahkan saat kecelakaan, karena takut diminta ganti rugi atas kerusakan yang terjadi. 

Solusinya pastikan Anda periksa orang-orang yang terlibat dalam kecelakaan aman, selebihnya biarkan perusahaan asuransi yang menangani klaim tersebut.

Laporan: Binteri Afsari/Jakarta