Tarik Ulur Pengganti Wagub DKI

Balai Kota DKI Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Fajar GM

VIVA – Sandiaga Uno menunjukkan sepucuk surat kepada awak media, Jumat lalu, 10 Agustus 2018. Surat tersebut, berisi pengunduran diri dia dari jabatan wakil gubernur DKI Jakarta. Dia melepaskan kursi DKI-2, lantaran maju sebagai calon wakil presiden nomor urut 02 dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Kini, hampir tiga bulan sejak Sandiaga mundur dari posisi wagub DKI, jabatan tersebut tak kunjung terisi. Hingga Rabu kemarin, 31 Oktober 2018, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan masih bekerja sendiri. 

Sejumlah nama untuk calon wagub DKI bermunculan. Di antaranya, Ketua DPD Gerindra DKI M. Taufik, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, Ahmad Syaikhu, hingga keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Namun, Partai Gerindra dan PKS, dua partai pengusung Anies-Sandiaga saat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, belum mencapai kata sepakat. 

Isu teranyar, muncul kabar bahwa kader PKS kecewa, lantaran alotnya pembahasan wagub DKI dengan Partai Gerindra. Kekecewaan itu dikhawatirkan dapat membuat mesin partai  untuk Pemilihan Presiden 2019 mati.

Namun, isu itu ditepis anggota Majelis Syuro PKS, Aboebakar Al Habsyi. Dia membantah kabar PKS DKI Jakarta, akan mematikan mesin partai untuk Pemilu Presiden nanti, jika tak diberi posisi wagub DKI Jakarta. Ia menegaskan, tidak ada kebijakan seperti itu dalam partainya.

Menurut dia, pimpinan partai akan mengayomi dan memberikan kebijakan yang lebih positif. Dia yakin, pasti ada tenggang rasa soal ini. Dia pun menilai wajar muncul kabar itu sebagai gimmick politik.

"Biar sadar juga itu hamba-hamba Allah sesungguhnya kita ini, bersama dan bekerja sama. Bukan bersama untuk kepentingan sendiri," kata Aboe di gedung DPR, Jakarta, Rabu 31 Oktober 2018.

Dalam pilpres, ia memastikan, PKS tetap akan memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga secara maksimal. Selama ini, Partai Gerindra dinilai sudah cukup mendapatkan berbagai pos dalam jabatan. Ia yakin, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akan bijak dan mengerti hubungan antara PKS dan Partai Gerindra. 

Semakin cepat masalah wakil gubernur diputuskan, maka akan semakin baik. Sebab, keputusan ini tinggal teknis dan dialog saja. “Prabowo lebih mengerti mestinya ya, dan Anies sudah sangat membutuhkan. Saya rasa tinggal diputuskan," kata Aboe.

Saat ini, menurut Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurahman Suhaimi, partainya telah mengajukan dua nama untuk calon wagub DKI. Dua nama tersebut, yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. “Kami sudah ajukan dua nama, tinggal Gerindra yang belum,” ujarnya, saat dihubungi VIVA, Rabu.

Namun, surat yang diajukan belum ditandatangani kedua belah pihak. Dari PKS, menurut dia, tidak ada masalah yang membuat pembahasan soal calon wagub DKI menjadi alot. “Tinggal tanya ke Gerindra, kami sudah menyerahkan nama,” kata Suhaimi.

Di sisi lain, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohammad Taufik mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat pimpinan untuk menentukan nama calon wagub DKI.

"Dari Gerindra kami sudah melakukan Rapim, nama saya yang diusulkan. Kami tinggal menentukan hari baik saja untuk mengumumkan," ujarnya, saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin lalu, 8 Oktober 2018.

Adapun Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyerahkan sepenuhnya soal nama calon wagub yang akan diusulkan kepada Ketua DPD DKI Partai Gerindra, M. Taufik. “Saya, kalau partai saya begitu. Kalau ketua DPD, terkait provinsi dia yang tentukan. Kalau ketua DPC, kabupaten, dia (yang tentukan). Saya bagaimana beliau lah," kata Prabowo di Stadion Klender, Jakarta Timur, Rabu lalu, 24 Oktober 2018.

Berikutnya, batas waktu>>>