Pakar Mikro Ekspresi Bahas Permintaan Maaf Ayus Sabyan

Ekspresi Ayus Sabyan saat merekam video klarifikasi
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube cumicumi

VIVA – Ayus Sabyan telah memberi klarifikasi mengenai pemberitaan hubungan terlarang dia dengan Nissa Sabyan. Dia meminta maaf karena mengaku telah melakukan kekhilafan.

"Assalamualaikum, saya Ayus Sabyan ingin menyampaikan tentang berita yang sedang beredar saat ini. Saya dengan penuh kesadaran dan ketulusan ingin memohon maaf kepada istri, keluarga, teman-teman Sabyan dan semua yang merasa tidak nyaman dengan kekhilafan yang saya lakukan," ungkap Ayus dalam video yang telah beredar tersebut.

Permintaan maaf Ayus itu pun turut disoroti oleh pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra. Menurut Kirdi, Ayus telah melakukan 3 tahap dalam menyampaikan permohonan maaf.

Meski demikian Ayus dianggap gugup di awal video dimulai. Seperti apa penuturan pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra tersebut? simak artikel ini selengkapnya?

"Jadi kecenderungannya kita lihat itu ekspresi dari awal itu dia terlihat mukanya sangat sering sekali kedipan mata daripada bagian akhir. Itu satu penanda kita cenderung nervous di awal. Menjelang akhir dia sudah lebih biasa dan wajar karena sudah menjelang selesai," ujar Kirdi melalui tayangan salah satu kanal gosip di jejaring YouTube belum lama ini.

"Dari tata cara permintaan maaf, kita ada 3 hal yang perlu digarisbawahi. Satu, siapa yang meminta maaf, detail. Dalam hal ini permintaan maaf nya Ayus itu detail. Itu oke benar,” jelas Kirdi.

Aturan kedua, ditunjukkan kepada siapa permintaa maafnya. Itu juga dia masukkan, detail. Ketiga, permintaan maaf untuk apa, ini tidak dilakukan oleh Ayus. Dia cuma bilang sesuatu yang sifatnya general 'atas kekhilafan yang saya lakukan'," lanjutnya.

Kirdi melihat bahwa Ayus masih menuturkan kata-kata yang bersifat mengambang dan general. Namun Ayus juga dinilai malu dan sungkan membahas masalah pribadi.

"Itu bisa berarti dua hal, incase ada masalah hukum jadi kata-katanya mengambang. Kedua dia tidak benar benar menganggap itu kesalahan yang harus disampaikan ke publik karena masalah pribadi. Apakah dia malu, sungkan atau tidak terima dipermasalahkan. Kedipan mata memang lebih banyak daripada di bagian akhir," ujar Kirdi.