Liliyana Natsir

atlet
Manado, Sulawesi, 9 September 19853
s/d
Sekarang

Pemain bulutangkis asal Manado ini menorehkan prestasinya di tingkat dunia. Bermain di partai ganda campuran, sejumlah kejuaran diraihnya, bahkan juara dunia tiga kali disabetnya. Puncaknya, bendera Merah Putih berkibar di Olimpiade Rio Brasil setelah dirinya bersama Tontowi Ahmad meraih medal emas.

Itulah hasil kerja keras Liliyana Natsir atau yang biasa disapa Butet atau Lily. Wanita kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 9 September 1985 adalah anak bungsu dari pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis alias Auw Jin Chen. Sedangkan kakaknya bernama Calista Natsir.

Butet mencintai dunia bulu tangkis semenjak masih duduk di sekolah dasar dengan bergabung di klub bulu tangkis Pisok Manado. Ia sekolah di SD Eben Heazer 2 Manado, namun tekadnya untuk dunia bulutangkis ini, ia rela tidak meneruskan sekolahnya ke SMP dan ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara kakaknya memilih jalur pendidikan hingga kini menjadi seorang dokter. 

Pilihan Butet bukan main-main. Ia harus buktikan keiginannya tersebut.
Setelah lulus SD, Butet memilih untuk pergi ke Jakarta, ia masuk klub Bimantara Tangkas dan sekarang PB Djarum. Sang ayah bangga dengan ketekunan dan perjuanganyna untuk main bulutangkis. Dalam hal latihan, ia selalu menambah porsi latihannya. Hasilnya semua kejuaraan di Sulut dia rajai tanpa ada yang bisa mengalahkannya.

Awal karier profesionalnya, Butet mulanya berpasangan dengan Vita Marisa untuk di partai ganda putri. Tapi saat itu sang pelatih, Richard Mainaky memutuskan Butet untuk berpasangan dengan Nova Widianto di partai ganda campuran sejak tahun 2004.

Ternyata, keputusan pelatih terbukti berhasil. Sejak saat itu pasangan Nova Widianto-Liliyana berhasil meraih banyak gelar seperti Singapore Open (2004), SEA Games (2005, 2007), Juara Taiwan Open (2006), Indonesia Open (2005). Yang membanggakan kedua pasangan ini meraih juara dunia dunia di Amerika Serikat (2005) dan Malaysia (2007)

Tahun 2009 adalah menjadi tahun terakhir untuk pasangan itu, saat itu usia Nova menjadi alasan utama PBSI untuk mengakhiri pasangan yang beda usia cukup jauh, Nova waktu itu berusia 35 tahun sedangkan Liliyanan 8 tahun lebih muda.

Tak membutuhkan waktu lama untuk mencari pasangan bagi Liliyana, dan terpilih Tontowi Ahmad atau yang disapa Owi untuk jadi pasangan barunya. Pasangan ini cukup cepat untuk beradaptasi satu sama lain, terbukti mereka berhasil menjuarai turnamen Macau Open Grand Prix Gold tahun 2010.

Tahun-tahun berikutnya pasangan ini semakin kompak dan berhasil meraih banyak gelar diantaranya Juara Malaysia Open GP Gold 2011, Juara Sunrise India Open Super Series 2011, Juara Swiss Open 2012, Runner-Up Yonex Denmark Open 2012 dan masih banyak lainnya. Yang istimewa pasangan ini juga berhasil Juara Dunia di Guangzhou, Cina.

Sambutan yang luar biasa dari pasangan ini justru kedua pasangan ini berhasil pada tahun 2016. Butet berhasil merebut medali emas ganda camputan Olimpiade 2016 di Rio de Janiero, Brasil. Kehadiran mereka di Jakarta bak pahlawan. Mulai dari penyambutan di Bandara Soetta hingga ke pawai ke Istana Presiden.


KELUARGA
Orang Tua            : Beno Natsir
                               Olly Maramis

PENDIDIKAN
Sekolah Dasar Eben Heazer 2 Manado

KARIER
Atlet Bulutangkis Profesional 2001 - Sekarang

PRESTASI
Juara Macau Open GP Gold 2010
Juara Indonesia Open GP Gold 2010
Runner-up Chinese Taipei GP Gold 2010
Juara Yonex Sunrise India Open Super Series 2011
Juara Malaysia Open GP Gold 2011
Juara Singapura Open Super Series 2011
Runner-up Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2011
Juara SEA GAMES 2011
Juara Kumpoo Macau Open 2011
Juara Yonex All England Badminton Championships 2012
Juara Swiss Open 2012
Juara India Open Super Series 2012
Runner-Up Djarum Indonesia Open Super Series 2012
Semi final Olympics 2012
Juara Indonesia Open GPG 2012
Runner-up Denmark Open Premiere Super Series 2012
Juara Kumpoo Macau Open Badminton Championships 2012
Juara Yonex All England Badminton Championships 2013
Semifinalis Swiss Open Grand Prix Gold 2013
Juara Yonex Sunrise India Open Super Series 2013
Semifinal Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013
Juara Li-Ning Singapore Open Super Series 2013
Juara BWF World Championship 2013
Runner-Up Yonex Surise Indonesia Open GP Gold 2013
Runner-Up Yonex Denmark Open Super Series Premier 2013
Juara Victor China Open Super Series Premier 2013
Juara Yonex All England Badminton Championships 2014
Juara OUE Badminton Singapore Open 2014
Juara French Open Super Series 2014
Semifinalis Denmark Open Super Series Premier 2015
Runner-Up Yonex All England Badminton Championships 2015
Semifinal Maybank Malaysia Open 2015
Juara Badminton Asia Championships 2015
Semifinalis Malaysia Open Super Series Premier 2015
Semifinalis Swiss Open Grand Prix Gold 2015
Semifinalis Singapore Open Super Series 2015
Juara Asia Badminton Championships 2015
Semifinalis Piala Sudirman 2015
Semifinalis Australian Open Super Series 2015
Semifinalis Indonesia Open Super Series Premier 2015
Semifinalis BWF World Championships 2015
Runner up Korea Open Super Series 2015
Semifinalis Denmark Open Super Series Premier 2015
Juara Indonesia Masters Grand Prix Gold 2015
Juara Malaysia Open Superseries Premier 2016
Semifinal Singapore Open Superseries 2016
Juara Olimpiade Rio de Janeiro Brasil 2016



Berita Terkait

Di Akhir Karier, Liliyana Natsir Repotkan Juara Dunia di Senayan

Bulutangkis

28 Januari 2019

Momen Spesial untuk Liliyana Natsir Sebelum Gantung Raket di Istora

Bulutangkis

23 Januari 2019

Kabar Pensiun Liliyana Natsir Sudah Terdengar ke Denmark

Bulutangkis

7 September 2018

Owi Dapat Pasangan Baru, Butet Doakan yang Terbaik

Bulutangkis

5 September 2018

Jadwal Wakil Indonesia di Semifinal Indonesia Open 2017

Bulutangkis

17 Juni 2017
Share :