Menpora Kirim Surat, Tolak Kelas 62 Kg Angkat Besi Dihapus

Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan (tengah)
Sumber :
  • Asiangames.id

VIVA – Komite Olimpiade Asia diminta angkat bicara untuk meluruskan polemik penghapusan kelas 62 kilogram cabang olahraga angkat besi. Lewat surat yang dikirimkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Imam Nahrawi, OCA diminta menolak dengan tegas dihapusnya kelas tersebut.

Surat tersebut dikirim untuk Presiden OCA, Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah. Menurut Imam, penghapusan kelas 62 kilogram oleh Federasi Angkat Besi Asia (AWF), tak berdasar dan sudah seharusnya tak perlu ditanggapi oleh Indonesia selaku tuan rumah.

Imam menyatakan INASGOC dan pemerintah sudah seharusnya menjalankan segala macam kesepakatan yang ada pada keputusan rapat koordinasi (Corcomm) pada 14 Januari 2018 lalu. Di sana, memang tak dibahas adanya penambahan atau pengurangan kelas, nomor, atau cabor dalam Asian Games.

"Kami akan sangat menghargai jika Yang Mulia mempertimbangkan tak menghapus kelas 62 kilogram angkat besi di Asian Games 2018. Kami menolak keputusan dari Komite Teknik dan Eksekutif AWF yang menghapus kelas tersebut," tegas Imam dalam surat yang diterima VIVA lewat Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

Adanya permintaan ini tentu bisa menjadi titik balik bagi Indonesia untuk mendapat kejelasan mengenai kelas 62 kilogram angkat besi. Sebab, peluang Indonesia meraih emas di nomor ini sangat lebar. Atlet andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, turun di kelas ini.

AWF memang sempat menghapus kelas 62 kilogram dari Asian Games 2018. Penyebabnya, disebut Deputi I Games Operations INASGOC, Harry Warganegara Harun, adalah Asian Games 2018 mengadopsi aturan Olimpiade 2020, Tokyo.

Dalam Olimpiade 2020, ada keseimbangan antara jumlah kelas buat atlet pria dan wanita di angkat besi. Di mana, format 7-7 menjadi andalannya. (one)