Rocky Gerung Sebut Jokowi Asbun dan Ngibul, Maruarar Sirait Geram

ILC tvOne.
Sumber :
  • tvOne.

VIVA – Dalam Indonesia Lawyers Club tvOne bertajuk 'Perlukah Ibu Kota Pindah', terjadi perdebatan antara politisi muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait atau Ara, dengan pengamat politik Rocky Gerung.

Bermula, ketika Rocky menyebut bahwa upaya pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan, adalah bab terakhir Presiden Jokowi dalam kepemimpinannya. Mengingat, pembangunan Ibu Kota baru itu baru bisa dilakukan pada 2023, atau setahun sebelum berakhirnya lima tahun kedua Jokowi memimpin Indonesia.

"Bab satu biografi Pak Jokowi adalah soal Esemka (mobil)," kata Rocky, Selasa 20 Agustus 2019.

Maka ia mengasumsikan, pemindahan ibu kota adalah bab terakhir. Namun ia menilai, rencana tersebut hanyalah asal bunyi atau asbun. Sementara, janji mobil Esemka menjadi mobil nasional yang hingga kini belum terwujud, menurutnya adalah ngibul.

Pernyataan itu kemudian disanggah oleh Maruarar. Ia mengatakan, Jokowi memahami struktural dan kultural mengenai pemindahan Ibu Kota. Bahkan sudah dipersiapkan matang dan detail. Maka ia optimis, pemindahan Ibu Kota bukan asbun seperti yang dikatakan Rocky.

"Tentu ada risiko kalau apa yang disampaikan tidak ditepati," kata Maruarar.

Rocky kemudian membalas, bahwa bab pertama yang ia sebutkan Esemka tadi juga dipenuhi dengan optimisme seperti yang dipaparkan Maruarar. 

"Dan gagal kan. Jadi tertanamlah pada publik, Presiden Jokowi ngibul karena enggak terjadi," sanggahnya.

Maka lanjut Rocky, ketika Presiden Jokowi menjanjikan sesuatu yang lebih yakni pemindahan ibu kota, menurutnya wajar kalau ada yang beranggapan itu sebagai ngibul atau asbun.

"Bab satu tentang ngibul, bab terakhir tentang asbun," kata Rocky.

Karena Esemka yang disinggung, Maruarar mengaku terus memantau soal Esemka ini. Tapi ia membantah jika dikatakan gagal. "Saya lihat progres Esemka itu, belum selesai," katanya. Ia mengaku, pihaknya di internal juga memantau perkembangan ini.

Rocky juga menyebut, pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan membuat wilayah itu bising. Oksigen juga akan berkurang karena akan ada pembangunan yang membuat hutan-hutan berkurang. Bahkan ia yakin, akan banyak yang ke sana untuk tujuan KKN.

Maruarar pun meminta Rocky berbicara sesuai data. Apalagi langsung menuduh, yang ke sana menggunakan privat jet untuk KKN. Dia melihat, harusnya Rocky berpikir objektif dalam menyampaikan kritikan.

"Agak sedikitlah bung Rocky objektif. Apa semua Jokowi salah di mata anda. Anda juga kekurangan oksigen saat bilang Jokowi kalah," sindir Maruarar.