Bos IMF Nilai Gojek Contoh Baik Revolusi Ekonomi Digital

Lobi Kantor Gojek Indonesia di Jakarta.
Sumber :
  • Rintan Puspitasari / VIVa.co.id

VIVA – Dana Moneter Internasional, atau IMF mendorong Indonesia dan negara-negara anggota lainnya untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan struktur ekonomi global saat ini. Perubahan tersebut, khususnya terkait revolusi digital ekonomi yang terjadi di seluruh dunia.

Hasil Studi Lembaga Demografi FEB UI Ungkap Dampak Penetrasi Internet untuk Ekonomi Digital

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengungkapkan, hasil studi terbaru McKinsey menunjukkan bahwa 60 persen pekerjaan saat ini telah dilakukan secara otomatis. Hal tersebut, menurutnya, merupakan dampak dari revolusi ekonomi digital.

"Jadi, kita semua harus berpikir tentang masa depan bekerja. Mengelola transisi ini akan menjadi bagian utama dari jawaban untuk menciptakan peluang kerja bagi semua orang di masa depan," tegasnya.

Pusat Data Baru Dibangun di Kota Jakarta

Menurut Lagarde, di Indonesia, ekosistem ekonomi digital bergerak dinamis, di mana sudah ada 1.700 startup yang berkembang. Fakta tersebut, menjadikan Indonesia sebagai salah satu tempat terbesar bagi perusahaan-perusahaan baru yang akan berkembang.

Lebih lanjut, menurut Christine, salah satu perusahaan asal Indonesia yang mampu dengan baik menghadapi atau pun memanfaatkan digital ekonomi adalah Gojek. Karena, Gojek mampu mengubah diri dari aplikasi transportasi standar menjadi aplikasi multi fungsi.

Sinyal Baik Industri Internet di Indonesia menuju Arah yang Benar

"Contoh yang bagus adalah Gojek. Dia bisa mengubah dirinya dari yang hanya ride-hiling app menjadi platform untuk mobile payment dan banyak layanan lainnya," ungkapnya.

Karena itu, dia mengingatkan, agar Indonesia bisa memanfaatkan potensi besar revolusi ekonomi digital saat ini. Yakni, dengan memberikan pendidikan generasi muda yang berorientasi masa depan.

"(Kemudian) memperbaiki infrastruktur digital dan dengan membuat sistem pendidikan sesuai untuk masa depan," jelasnya.

Dia juga mengingatkan, masyarakat dunia perlu memastikan bahwa struktur ekonomi baru ini bukan hanya pendorong untuk peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi semata. Tetapi, juga merupakan pondasi bagi dunia untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat muda dan tua, kaya, dan miskin dan desa-desa terpencil.

"Tanggung jawab bersama kita adalah membantu menciptakan ekonomi yang lebih cerdas, ekonomi yang lebih adil, sebuah ekonomi yang ada peran manusia di dalamnya," paparnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya