Pusat Data Baru Dibangun di Kota Jakarta

NTT Data
Sumber :
  • Viva/Helsa Alvina

Jakarta, 15 Mei 2024 – NTT Data sebagai perusahaan teknologi global di bidang infrastruktur digital, mengumumkan pembangunan pusat data terbaru mereka di Jakarta yang diberi nama Pusat Data Jakarta 2 Annex (JKT2A) dan dijadwalkan selesai pada tahun 2026.

Dites Langsung di Jalan, Konsumsi BBM Mobil Ini Lebih Irit dari Klaim

Pembangunan JKT2A merupakan bagian dari komitmen NTT DATA untuk memperluas jangkauan pusat data mereka di seluruh dunia, khususnya di pasar-pasar utama. Investasi senilai lebih dari US$10 miliar dolar atau setara Rp160 triliun ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hyperscalers yang semakin meningkat.

Doug Adam, CEO dan Presiden Global Data Center NTT DATA mengatakan bahwa DATA Center Jakarta 2A akan memiliki kapasitas sebesar 12 MW beban IT kritis dan berlokasi di pusat Jakarta, sekitar 20 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi bagi Konsumen dalam Ekosistem E-Commerce

NTT Data

Photo :
  • Viva/Helsa Alvina

Fasilitas JKT2A yang berlantai tujuh ini mencakup sistem pendinginan udara, langkah-langkah keamanan fisik yang kokoh dan beberapa sumber daya listrik untuk memastikan keandalan maksimum

Pentingnya Pemberdayaan Konsumen dalam Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia

Kompleks JKT2 juga memiliki jaringan yang luas dengan koneksi ke lebih dari 150 penyedia layanan telekomunikasi, penyedia layanan internet, penyedia serat optik, serta menampung cloud edges utama dan layanan keuangan, termasuk payment gateways yang berbasis digital.

Bahkan, kompleks ini memiliki beberapa koneksi serat optik langsung ke Pusat Data Jakarta 3 yang lebih besar di Bekasi, Jawa Barat.

Kompleks pusat data ini akan memiliki opsi energi terbarukan 100 persen untuk kliennya, sejalan dengan pencapaian target emisi bersih NTT DATA, termasuk memperoleh 100 persen energi terbarukan pada tahun 2030.

NTT Data

Photo :
  • Viva/Helsa Alvina

Lebih lanjut, Doug Adam mengatakan bahwa perusahaan ini penyedia pusat data terbesar ketiga secara global dan JKT2A dibangun untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

"Peluncuran JKT2A yang baru ini menegaskan posisi kepemimpinan NTT di Indonesia, terutama dengan pertumbuhan jejak pusat data global kami," ujarnya, dikutip VIVA Tekno di Jakarta Pusat,

"Kami siap menyediakan desain fasilitas yang fleksibel agar klien dapat mencapai tujuan bisnis mereka. Kami berkomitmen menyediakan kecukupan kapasitas data untuk mendukung ekonomi digital Indonesia," sambungnya.

Yasuhiro Kajiki selaku Presiden Direktur Global Data Centers Indonesia, NTT DATA dan PT NTT Indonesia menuturkan bahwa pembangunan JKT2A ini untuk memperluas kehadiran NTT DATA di Jakarta dan untuk melengkapi kompleks JKT2 DAN JKT3 yang sudah ada.

"Peluncuran Data Center Jakarta 2 Annex merupakan langkah signifikan untuk memenuhi permintaan klien yang terus berkembang di saat mereka menerapkan solusi Al generasi berikutnya dan memperluas interkoneksi di seluruh wilayah," ungkap Yasuhiro Kajiki.

Dari segi konektivitas jaringan, JKT2A akan mencakup berbagai jaringan seperti Global IP Network (GIN) NTT, JKT-IX yang menyediakan pertukaran internet terbesar di Indonesia, APRICOT Submarine Cable, dan koneksi langsung dengan layanan cloud publik utama. Dengan kebijakan carrier-neutral, klien dapat memperoleh keuntungan dari berbagai layanan jaringan.

Selain itu, ekosistem jaringan seperti ini memungkinkan klien untuk memiliki rangkaian layanan ICT yang lengkap, termasuk cloud hybrid, manajemen jaringan, dan kolaborasi.

NTT Global Data Centers saat ini mengoperasikan lebih dari 17 pusat data di tujuh negara di kawasan Asia-Pasifik, dengan lebih dari 278MW beban IT kritis dan lebih dari 60MW dalam ekspansi yang direncanakan. Ini merupakan penyedia pusat data terbesar kedua di Jakarta.

"Dengan hadirnya kapasitas pusat data baru ini, kami tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak pada saat ini, tetapi juga membangun fondasi untuk kemajuan teknologi dan inovasi di masa depan.Inisiatif ini sejalan dengan komitmen kami untuk memperkuat proses digitalisasi di Indonesia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan konektivitas," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya