Persepsi Negatif ke Presiden & DPR Meningkat

VIVAnews - Persepsi negatif dari masyarakat terhadap dua lembaga tingi negara, Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat semakin meningkat. Meningkatnya persepsi negatif ini disebabkan berlarut-larutnya penanganan isu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan Aliran dana Bank Century.

Data itu terungkap dalam riset Lingkaran Survey Indonesia berupa media analisis terhadap lima koran nasional, yaitu Kompas, KOran Tenpo, Media Indonesia, Republika, dan Seputar Indonesia yang dilakukan pada 3 November hingga 9 November 2009.

"Persepsi negatif terhadap DPR sebesar 58 persen. Sementara persepsi negatif terhadap presiden meningkat menjadi 64 persen dari 58.85 pada minggu lalu," kata Direktur Eksekutif Lingkaran Survey Indonesia, Denny JA dalam siaran Pers, Kamis 12 November 2009.

Persepsi negatif terhadap DPR sebesar 58 persen, sementara persepsi positifnya hanya 36 persen. Berdasarkan penelitian LSI, persepsi ini terbentuk oleh kasus pertemuan Komisi III DPR dengan Kapolri. Komisi III terkesan tidak mewakili kepentingan publik dalam mengeksplorasi Kapolri secara kritis. Sebaliknyan yang terjadi Komisi III dipersepsikan sudah bertindak selaku humas Kapolri. "Dengan posisi ini Komisi III diangap menurunkan wibawa politiknya sendiri," kata dia.

Pertemuan Komisi III dengan LSM juga berakhir ricuh. Untuk kasus ini, para pimpinan Komisi III diangap belum matang dan mumpuni dalam menghadapi politik tingkat tinggi masyarakat. "Pertemuan yang seharusnya melahirkan komunikasi dan saling membagi informasi untuk menjernihkan masalah, malah membuat situasi menjadi keruh," ujar dia.

Tidak masuknya Partai Demokrat dalam pengajuan hak angket bank Century turut memperburuk citra Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal menja fraksi partai lain sudah bersama memperjuangkan hak angket itu. Seperti PDIP, Hanura,  dan partai koalisi pemerintah (PKS, PAN, PPP). "Absennya Partai Demokrat dalam hak angket mengkonfirmasi bahwa Presiden dan lingkarannya memilih langkah berbeda dengan sentimen publik," kata dia.

Sementara itu, munculnya rumor adanya dana Bank Century yang mengalir ke tim kampanye salah satu pihak semakin sering disuarakan pengamat, LSM, dan orang partai. "Presiden semakin tidak diuntungkan dengan oleh rumor negatif yang semakin luas itu," kata dia.

Kemudian, langkah presiden yang mengembalikan rekomendasi Tim Pencari Fakta untuk menghentikan kasus Bibit samad Riyanto dan Chandra Hamzah kepada kepolisian dan kejaksaan dinilai tidak tepat.

MIND ID Cetak Pertumbuhan Positif di 2023, Simak Rinciannya
Tersangka pembunuhan mayat wanita dalam koper di Cikarang, Bekasi

Penampakan Pembunuh Wanita dalam Koper di Cikarang Sebelum dan Usai Ditangkap

Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (28), yang membunuh Rini Mariany (50) lalu memasukkan jasadnya ke koper lalu membuangnya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, sudah ditangkap.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024