VIVAnews - PT Bank Mandiri Tbk menargetkan pertumbuhan kredit di tahun 2010 mendatang sebesar 20 persen. Target ini sedikit lebih besar dibandingkan 2009 yang sebesar 15,7 persen.
Direktur Special Asset Management Bank Mandiri Abdul Rachman dalam diskusi Prospek Ekonomi dan Tantangan Industri Perbankan 2010 di Yogyakarta, Sabtu 14 November 2009 mengatakan, bank BUMN masih memiliki kesempatan untuk ekspansi kredit di tahun 2010. "Hambatannya hanya satu terkait CAR yang semakin turun, tapi itu bisa teratasi dengan isu subdebt," kata dia.
Bank Mandiri sendiri, kata CFO Bank Mandiri Pahala N Mansyuri menargetkan pertumbuhan sedikit di atas tahun 2010. "Kita tergetkan 20 persen," kata dia.
Jika ekspansi kredit tumbuh bagus, bank yakin akan berdampak positif pada laba. Bank Mandiri sendiri berharap bisa meningkatkan pertumbuhan labanya di tahun 2010 mendatang sebesar tumbuh 15-20 persen.
Untuk meningkatkan laba, ada dua hal yang akan digenjot bank tahun depan. Pertama, meningkatkan whole sale transaction. Volume transaksi akan diperbesar dengan mencari nasabah yang lebih besar lagi. Diharapkan nasabah tidak hanya mendapat kredit dari bank tapi juga melakukan transaksi di Mandiri, seperti transaksi forex dan meningkatkann fee base income.
Kedua, menggenjot retail payment dengan penambahan ATM dan mesin EDC. Sepanjang tahun 2009, bank sudah menambah 1.000 mesin ATM. Rencananya tahun 2010 bank akan menambah ATM lebih dari 1.000 unit. Tidak hanya itu, bank juga memperkirakan kontribusi dari anak-anak usaha, seperti Mandiri Sekuritas dan asuransi AXA lebih besar lagi.
"Kondisi tahun 2010 kita perkirakan lebih baik dari 2009 ini, sehingga diharapkan sumbangannya (anak-anak perusahaan) juga membaik," kata Pahala.
Terkait dengan rencana penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Pahala memperkirakan kebutuhan pencadangan tidak akan membangkak. Karena bank tidak lagi membuat pencadangan kualitas aktiva produktif sebagaimana PBI 7 Tahun 2005. "Dengan penerapan PSAK, bank tidak lagi memerlukan pencadangan yang satu persen itu," kata dia.
Dengan begitu bank bisa menset-off kebutuhan yang semula untuk pencadangan tersebut menjadi pencadangan untuk aset-aset lain yang berdasarkan aturan PSAK tersebut juga memperhitungkan cash flow debitur atau nasabah.
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Lolos ke Olimpiade 2024
Jabar
8 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 harus mengakui kehebatan Uzbekistan. Di laga semifinal Piala Asia U-23, tim Garuda Muda dibekuk Uzbekistan dengan skor 2-0. Namun, pelatih Shin Tae-
PIALA ASIA U-23 AFC 2024: Wika Salim dan Nella Kharisma pun, Soroti Kepemimpinan Wasit
Wisata
19 menit lalu
Langkah Tim U-23 Indonesia untuk meraih tiket ke babak final Piala Asia U-23 AFC 2024 terhenti tadi malam, Indonesia harus kalah dan takluk dengan skor 0-2.
Gegara Ada Jentik Nyamuk di TPS3R, Balita di Kota Serang Terserang Penyakit DBD
Banten
22 menit lalu
Gegara Ada Jentik Nyamuk di TPS3R Sepang yang Dikelola oleh DLH, Akibatkan Seorang Balita di Kota Serang Terserang Penyakit DBD, Begini Kejadiannya menurut Warga.
Nabi-nabi Islam Kolektor Alat Musik Menurut Tafsir Jalalain? Ternyata Salah Penerjemah
Mindset
23 menit lalu
Terjemah Tafsir Jalalain tentu sangat membantu orang yang ingin memahami tafsir Al Quran. Akan tetapi kekeliruan dalam menerjemahkan bisa menyebabkan pemahaman keliru.
Selengkapnya
Isu Terkini