Hewan Kurban di Jatim Bebas Antraks

SURABAYA POST - Pemkot Surabaya melatih 300 takmir masjid yang biasanya menjadi panitia hari raya kurban. Pelatihan itu bertujuan mendeteksi dini kesehatan hewan yang akan dikurbankan.

Dalam pelatihan kali ini, 300 takmir itu diambil dari 9 kecamatan di pinggiran Surabaya yang dianggap kurang pengawasan dari petugas kesehatan seperti Benowo, Pakal, Sambikerep, Tambaksari, Kenjeran, Bulak, Sukolilo, Rungkut, dan Mulyorejo.

"Petugas kami terbatas untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban, sehingga kami menambah pelatihan kepada para takmir," kata Kepala Sub Bidang Peternakan Dinas Pertanian Surabaya, dr Yetty, Senin (16/11).

Sebenarnya pelatihan ini dilakukan setiap tahun, namun karena jumlahnya banyak akhirnya yang dilatih bergantian. Dr Yetty berharap takmir dari seluruh masjid di Surabaya akan mendapatkan pelatihan yang sama.

Geger TikTokers Bima Yudha Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Responsnya Dinilai Berkelas

Selain mendeteksi penyakit, para takmir itu juga diberi pengetahuan cara memotong hewan secara halal, hasil kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unair dan Majelis Ulama Indonesia.

Hingga saat ini Dinas Pertanian belum mendapat laporan hewan kurban yang terdeteksi menderita penyakit berat seperti antraks.

Namun, ia yakin hewan yang didatangkan dari luar daerah masih aman. Pasalnya, kebanyakan suplai sapi masih berasal dari dalam wilayah Jatim sendiri. “Jatim masih bebas antraks,” ujarnya.

Laporan: Purnomo Siswanto

Terpopuler: Menguak Manfaat Ajaib Buah Manggis hingga 5 Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem
Rizky Febian dan Mahalini

Segera Dipersunting Rizky Febian dengan Prosesi Ijab Kabul, Mahalini Raharja Bakal Mualaf?

Pengakuan terbaru yang diungkapkan oleh pihak kepala lingkungan, rupanya tak jauh berbeda dengan apa yang pernah diungkapkan oleh ayah Mahalini Raharja, I Gede Suraharja.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024