VIVAnews - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tengah memproses pinjaman sebesar Rp 900 miliar dari Konsorsium bank, yang terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk, dan DBS.
Menurut Direktur Keuangan Wijaya Karya Ganda Kusuma, pinjaman tersebut merupakan plafon satu tahun yang bisa diperpanjang (roll over). "Plafon itu rencananya dipakai untuk mendanai semua kebutuhan WIKA," jelas dia dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa, 25 November 2008.
Diketahui, hingga akhir Oktober 2008, Wijaya Karya mencatatkan penjualan Rp 5,07 triliun atau naik 77 persen dari periode sama 2007 senilai Rp 2,86 triliun. Selama periode tersebut, perseroan telah meraih kontrak Rp 14,12 triliun atau naik 48 persen dari sebelumnya Rp 9,54 triliun.
Ganda mengatakan, perseroan optimistis mampu mencapai target penjualan 2008 sebesar Rp 6,5 triliun. Target itu mencerminkan kenaikan penjualan sebesar 52 persen dari realisasi 2007. "Kami akan fokus pada proyek pemerintah pusat dan daerah," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya mengincar laba bersih hingga akhir 2008 sebesar Rp 144 miliar atau tumbuh 12 persen dari 2007 yang mencapai Rp 129 miliar. Kontribusi terbesar penjualan disumbangkan dari proyek badan usaha milik negara (BUMN).
Kontrak sepanjang 2008, lanjut dia, diproyeksikan sebesar Rp 15 triliun. Sementara itu, kontrak baru yang diteruskan pada 2009 mencapai Rp 8,2 triliun. Sekitar 70 persen dari nilai tersebut masuk pada 2009 dan 30 persen pada 2010.
"Dari kontrak tersebut, 47 persen merupakan kontrak dari BUMN, swasta (27 persen) dan pemerintah (26 persen). Sedangkan proyek terbesar berasal dari pembangkit listrik (33 persen)," ujar Ganda.
Jakarta Street Jazz Festival 2024 Siap Digelar, 50 Musisi Bakal Tampil
Managing Director Liberty Productions, Andi Anita S Sutphin menjelaskan bahwa JSJF akan menghadirkan lebih dari 50 musisi dan band Jazz untuk tampil menghibur masyarakat.
