VIVAnews - Film "Avatar" karya James Cameron masuk dalam lima besar film terlaris sepanjang masa. Dengan begitu, Avatar mengantarkan Cameron sebagai satu-satunya sutradara yang memiliki dua film duduk di lima besar ini. "Titanic" yang juga karya Cameron adalah film terlaris sepanjang masa.
Sampai akhir pekan ini, Avatar telah meraup US$ 352,1 juta di Amerika Serikat dan di luar Amerika telah mencapai US$ 670 juta, sehingga keseluruhan di dunia telah mencapai US$ 1,02 miliar atau sekitar Rp 10 triliun. Dengan perolehan ini, Avatar dalam 17 hari telah bertengger di jajaran kelima terlaris sepanjang masa.
"Avatar seperti kereta yang melaju kencang. Dia terus menghasilkan," kata Eksekutif Distribusi Fox, Bert Livingston. "Inilah yang terjadi: saya kira setiap orang harus melihat Avatar sekali. Bahkan orang yang jarang menonton akan pergi ke bioskop, mereka mendengar cerita tentangnya dan berkata, saya harus menontonnya. Lalu ada lagi orang-orang yang menontonnya berkali-kali."
Berikut lima film terlaris sepanjang masa menurut Hollywood.com:
1. "Titanic", US$ 1,8 miliar;
2. "The Lord of the Rings: The Return of the King", US$ 1,13 miliar;
3. "Pirates of the Caribbean: Dead Man's Chest", US$ 1,06 miliar;
4. "The Dark Knight", lebih dari US$ 1 miliar; dan
5. "Avatar", US$ 1,02 miliar.
Dengan Avatar sekarang berada di posisi lima dalam 17 hari, film berkisah mengenai upaya penjajahan manusia atas Planet Pandora ini diperkirakan akan mencapai posisi dua besar. "Avatar" memiliki keuntungan lain dibanding empat film laris lain yakni 75 persen penghasilannya dihasilkan dari penampilan 3 dimensi yang lebih mahal daripada yang 2 dimensi.
Selain masuk jajaran terlaris, Avatar diperkirakan juga akan merengkuh sejumlah penghargaan Oscar, seperti halnya Titanic yang memperoleh 11 Oscar termasuk sinematografi terbaik dan sutradara terbaik. "Avatar" mendobrak sinema dengan mengkombinasikan aksi langsung, penampilan digital, efek visual dan penampilan 3 dimensi untuk penonton. (AP)
Tips Jemaah Haji saat Tinggalkan Hotel untuk Beribadah di Masjid Nabawi
Kepala Biro Humas, Data dan Informasi (HDI) Kemenag mengimbau jemaah untuk memperhatikan sejumlah hal sebelum meninggalkan hotel di Madinah untuk ibadah di Masjid Nabawi.
