Proyeksi Perdagangan Saham Pekan Ini

Wall Street Optimistis Masuki Era Bull Market

VIVAnews - Reli indeks harga saham di Wall Street kemungkinan kembali tercipta. Tanda-tanda yang paling jelas adalah bahwa para investor cenderung tengah bermigrasi ke saham-saham yang tak sempat mencicipi reli (kenaikan panjang) yang signifikan sepanjang 2009.

Indeks Standard & Poor's 500, misalnya, telah naik 69 persen sejak 9 Maret lalu. Harga-harga saham yang anjlok drastis saat pasar dalam keadaan melemah (bear market), diantaranya saham perusahaan keuangan dan saham small-caps, telah memimpin reli selama tujuh bulan pertama di tahun lalu.

Kini, para investor mengharapkan saham perusahaan-perusahaan utilitas, telekomunikasi, produk perawatan kesehatan dan saham saham large-caps bisa memimpin reli di awal tahun.   

Pergeseran peran ini merupakan perkembangan yang wajar saat harga-harga saham dalam keadaan menguat di pasaran (bull market) dan saat sejumlah besar kenaikan harga saham telah terjadi.

"Situasi uang mudah [easy money] terjadi dalam tahun pertama bull market," kata Sam Stovall, pengamat dari Standard & Poor's. Berdasarkan tren-tren di masa lalu, sekitar sepertiga periode bull market terjadi dalam tahun pertama. Pada tahun kedua, pergerakannya cenderung naik sekitar 12 persen.

Situasi bull market ini dimulai dengan munculnya tanda-tanda awal pemulihan ekonomi dan segera mendapat momentum saat para investor mengejar saham-saham termurah. Para investor sengaja membeli saham perusahaan keuangan, small-caps, maupun perusahaan yang memiliki pendapatan yang sulit diprediksi atau memiliki beban utang yang tinggi. Laba dan penjualan perusahaan-perusahaan demikian biasanya terpukul oleh resesi namun harga sahamnya bisa bangkit dengan pesat.

Indeks perusahaan keuangan dalam kelompok indeks Standard & Poors's 500 melonjak 153 persen sebelum mencapai puncaknya pada 14 Oktober lalu. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat dari pendapatan keseluruhan indeks S&P. Situasi serupa terjadi pada 2002, saat harga saham teknologi yang sebelumnya anjlok malah bangkit dengan cepat dan memimpin periode bull market.

Channing Smith, manajer investasi Capital Advisors Growth Fund, mengaku sengaja membeli saham seperti Wal-Mart Stores Inc. dan Abbot Laboratories dengan harga murah. Mereka kini diperdagangan dalam rasio price-to-earning 15,5 dan 15,2 secara berturutan.

"Banyak investor mengira bahwa mereka dulunya ketinggalan ikut dalam bull market yang besar ini. Mereka saat itu membeli saham small-caps dan mid-caps," kata Smith. "Kini pasar sekarang menawarkan para investor peluang untuk mengangkat sejumlah saham kelompok blue chip yang berkualitas tinggi," lanjut Smith. (AP)
 

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery
Bendera Arab Saudi.

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

Arab Saudi kemungkinan akan memiliki perwakilan kontestan Miss Universe pertamanya tahun ini. Kandidat lagi diseleksi ketat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024