First State Luncurkan Reksa Dana Saham

VIVAnews - PT First State Investment Indonesia meluncurkan reksa dana saham berbasis fundamental, First State IndoEquity Peka Fund.

Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Epy Kusnandar Ditangkap di Warung

Reksa dana tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 30 Oktober 2010.

Direktur Utama First State Investment Indonesia Legowo Kusumanegoro mengatakan, produk tersebut fokus pada risk adjusted return yang konservatif.

Pengelolaan akan dilakukan melalui pendekatan analisis fundamental (bottom up). "FSI Peka Fund cocok bagi investor jangka panjang yang mengharapkan imbal hasil tinggi," kata Legowo pada konferensi pers peluncuran reksa dana itu di Hotel Four Seasons di Jakarta, Kamis 14 Januari 2010.

Legowo menambahkan, pihaknya menawarkan nilai aktiva bersih (NAB) awal sebesar Rp 1.000 per unit. Perusahaan akan menerbitkan sekitar satu miliar unit penyertaan.

Instrumen investasi reksa dana itu, dia melanjutkan, akan diletakkan pada efek bersifat ekuitas saham tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) minimum 80 persen. Sementara itu, 0-20 persen dialokasikan pada efek bersifat utang yaitu surat utang negara dan obligasi korporasi.

Selain itu, 0-20 persen pada instrumen pasar uang yang jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksa dana itu juga bisa berinvestasi pada efek luar negeri sesuai peraturan yang berlaku.

Legowo mengungkapkan, produk itu akan menyisihkan sekitar 0,5 persen dari nilai investasi untuk membantu program kemanusiaan, sosial budaya, kelestarian alam, dan lingkungan hidup.

First State menggandeng lembaga kemanusiaan Kelola untuk menjalankan program tersebut. "Program kemitraan kami bisa menjadi contoh untuk melestarikan seni dan budaya Indonesia," kata Ketua Pengurus Kelola Linda Abidin.

Dia menambahkan, First State mencanangkan target NAB sebesar Rp 200-300 miliar sepanjang 2010. "Reksa dana tersebut merupakan produk baru dan kami berniat mencoba pemasarannya," tuturnya.

Penawaran umum produk reksa dana tersebut dilakukan pada 14 Januari 2010. Citibank bertindak sebagai agen penjual reksa dana itu.

Minimum investasi dipatok sebesar Rp 1 triliun. Biaya penjualan kembali, pembelian, dan pengalihan maksimal sekitar dua persen. Sedangkan biaya manajer investasi maksimal sekitar 1,5 persen.

arinto.wibowo@vivanews.com

Masjidil Haram

Masjidil Haram dan Nabawi Gunakan Teknologi Canggih Atur Suhu Ruangan Agar Jemaah Haji Nyaman

Teknologi canggih mengatur suhu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi guna memastikan jemaah nyaman dan sehat.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024